Rabu, 21 Januari 2009

MODAL MEMASUKI DUNIA KERJA



Saya ingin berbagi pengalaman dengan Anda.
Saya menamatkan Perguruan Tinggi, Sarjana Ekonomi, pada umur 23 Tahun. Pada saat itu, tahun 1996, menjadi Sarjana merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya (dan keluarga) dengan asa besar bahwa saya akan menjadi ikon dan contoh teladan bagi adik-adik sehingga mereka termotivasi untuk menamatkan kuliah.
Sebagai anak pertama dalam keluarga, saya dituntut "harus sukses" agar bisa membimbing adik-adik saya yang berjumlah 4 (empat) orang.
Nah, dengan keharusan seperti itu, mendapatkan pekerjaan yang layak adalah cita-cita yang "harus" saya gapai. Dan saya adalah tipe pekerja keras, artinya saya bukanlah orang yang suka duduk manis menunggu tercapainya cita-cita. Pada tahun pertama semenjak tamat kuliah, saya tetap tinggal di Banda Aceh. Kegiatan saya selain bergelut di organisasi, adalah menjadi pedagang martabak di Darussalam. Tentu saja, saya selalu berusaha untuk mendapatkan pekerjaan formal......
Instansi demi instansi menerima amplop lamaran kerja saya. Dan beberapa diantaranya berkenan membalas surat lamaran, walaupun tetap dengan kesimpulan yang sama : TIDAK ADA LOWONGAN....!
Namun saya tidak patah semangat, lamaran demi lamaran terus saya layangkan, sampai suatu ketika saya ditantang oleh Saudara saya untuk merantau ke Jambi tahun 1998. Nah,.... berangkatlah saya ke Jambi, dengan harapan di Jambi nasib saya akan berubah.

Ketika itu saya tidak mempunyai skill apapun, selain sedikit ilmu ekonomi yang saya dapatkan di kampus dan cara bicara saya yang komunikatif. Lain tidak....!

Sama seperti di Aceh, pada awalnya saya kesulitan mendapatkan pekerjaan. Persaingan pada bursa tenaga kerja sungguh berat, apalagi saat itu Indonesia adalah salah satu negara yang paling parah terkena dampak krisis Moneter. Walaupun pada akhirnya sayakan menadapatkan pekerjaan, namun saya harus berjuang tiada henti. Dan saya harus memulai "petualangan" di Jambi dengan menjadi Karyawan Plywood selama beberapa bulan, sebelum akhirnya saya dapatkan pekerjaan yang lumayan.

Begitulah....kisah itu saya rekam dengan baik dalam memory saya dan saya jadikan pelajaran sekaligus pengalaman untuk saya pribadi....! Dengan suatu kesimpulan bahwa untuk mendapatkan pekerjaan haruslah dengan bekerja keras dan selalu memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.....

Dan ketika saya habis masa jabatan sebagai Anggota KPU Bireuen, beberapa waktu yang lalu, saya tidak terlalu "panik" untuk segera mendapatkan pekerjaan baru. Saya terus berusaha dengan kepercayaan diri yang tinggi, bahwa dengan skill yang saya miliki saat ini, saya pasti akan mendapatkan pekerjaan yang layak. Cepat atau lambat...., dan tentu saja dengan selalu berdo'a kepada Sang Maha Pencipta agar dimudahkan....

Untuk Anda; adik2 yang sedang bersaing (akan bersaing) dalam bursa Tenaga Kerja, dapat kiranya mengambil hikmah dari kisah saya di atas. Bahwa untuk menang dalam persaingan di dunia kerja dan menjadi orang yang diandalkan, Anda perlu menguasai 7 keterampilan penting, yaitu sebagai berikut :

1. Komunikasi

Menurut Ruth Prochnow, konselor karier di University of Denver Career Center, komunikasi lisan dan tertulis sangat penting di lingkungan kerja. Meski Anda telah memiliki keahlian dan kemampuan dalam suatu bidang, belum lengkap tanpa adanya kemampuan berkomunikasi yang baik.

Pasalnya, keterampilan komunikasi secara personal sangat dibutuhkan dalam memuluskan tugas, seperti mengungkapkan ide, negosiasi, presentasi, lobbying, maupun networking.

2. Teknologi

Di masa kini, penguasaan teknologi tidak hanya dibutuhkan oleh mereka yang bekerja di bidang tertentu, seperti IT. Untuk orang yang bekerja di bidang nonteknis pun keterampilan dalam hal teknologi sangat penting. Dunia kerja sekarang menuntut Anda bekerja secara efektif dan efisien. Dan teknologi menjadi alat yang memungkinkan Anda melakukan hal itu.

3. Kepemimpinan

Dengan memiliki keterampilan kepemimpinan Anda dapat menghadapi orang lain lebih efektif. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan dalam menilai orang lain, berkomunikasi, memotivasi, dan menyesuaikan diri. Beberapa tahun terakhir ini banyak perusahaan yang mencari kepemimpinan pada setiap level organisasi.

4. Kerja Tim

Mereka yang bisa bekerja dalam tim lebih banyak dicari daripada mereka yang terbiasa bekerja sendiri. Anda yang bisa bekerja dalam tim dianggap dapat menjalin hubungan baik dengan rekan kerja, memenuhi deadline, dan bersedia membantu penyelesaian proyek.

5. Mandiri

Di sisi lain, karyawan sekarang juga dituntut untuk dapat bekerja secara mandiri. Keterampilan ini dibutuhkan ketika Anda dihadapkan pada situasi yang mengharuskan Anda mengandalkan kemampuan sendiri.

6. Adaptasi

Di masa yang tidak pasti seperti sekarang ini, Anda dituntut untuk gampang beradaptasi dengan lingkungan dan perubahan yang terjadi. Mereka yang mampu beradaptasi tak akan pernah merasa gagap menghadapi situasi mengejutkan dan dapat bekerja secara optimal.

7. Manajemen Waktu

Industri saat ini bekerja sangat cepat. Makanya, yang dibutuhkan adalah orang-orang yang dapat bergerak sama cepatnya. Untuk dapat bergerak seirama dengan perusahaan, Anda mesti memiliki keterampilan manajemen waktu yang baik sehingga Anda bisa bekerja sesuai target yang dikehendaki.

Semoga uraian di atas menjadi inspirasi.

MITOS SEPUTAR TELUR

Telur....!
RASANYA tak ada orang Indonesia yang tak kenal bahan makanan yang kaya protein ini. Hampir semua orang pernah menyantapnya dalam aneka hidangan lezat, seperti nasi goreng, aneka kue, mi, dan sebagainya. Malah ada sebagian besar dari masyarakat kita menjadikan telur sabagai menu favorit di meja makan. Telur adalah makanan yang sederhana, tidak mahal dan juga tidak terlalu murah. Telur merupakan makanan rakyat. Sedemikian merakyatnya telur ini sampai ada begitu banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai telur. Sebagian ada yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, tapi tidak sedikit yang salah kaprah. Simak penjelasan mengenai mitos tersebut dari Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS dari Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

TELUR OMEGA3 BIKIN CERDAS

Informasi "bikin cerdas" ini tidak sepenuhnya salah karena kandungan omega dalam telur Omega3 memang 15 kali lipat lebih tinggi dibanding telur biasa. Mengapa demikian? Tak lain karena untuk menghasilkan produk telur yang kaya akan kandungan asam lemak Omega3, pakan ayam petelurnya pun khusus. Asam lemak Omega3 memang sangat penting untuk kecerdasan. Itulah sebabnya, telur Omega3 sangat baik dikonsumsi anak balita. Namun, harus diingat, kecerdasan seorang anak tidak hanya dipengaruhi faktor nutrisi, tapi juga ditentukan oleh faktor genetik dan sejauh mana stimulasi yang diberikan lingkungannya. Ketiga faktor ini saling menguatkan satu sama lain.

Selain itu, telur jenis ini juga memiliki kandungan kolesterol yang rendah. Ini karena kandungan telur Omega3 antara lain lemak tak jenuh yang mampu menurunkan kadar kolesterol. Perlu diketahui, kadar kolesterol yang tinggi berpotensi menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah. Sumbatan inilah yang akan menyebabkan terjadinya serangan jantung maupun stroke. Hingga tidak berlebihan bila dikatakan telur Omega3 merupakan pilihan makanan yang sangat cocok untuk mencegah penyakit jantung. Kandungan Omega3-nya pun mampu memperkuat otot-otot jantung.

TELUR MENTAH/SETENGAH MATANG LEBIH BERKHASIAT

Tidak sedikit orang yang sedemikian percaya bahwa mengonsumsi telur mentah atau telur setengah matang bisa meningkatkan stamina mereka. Anggapan mereka, telur mentah lebih fresh sehingga amat baik untuk dikonsumsi.

Tentu saja anggapan ini hanya mitos. Pasalnya, telur mentah dan setengah matang merupakan telur yang belum siap dicerna tubuh. Lo, kenapa? Karena dalam kondisi mentah maupun setengah matang, ikatan proteinnya masih begitu kuat. Tubuh sulit memecahnya menjadi asam amino sehingga proses untuk mencernanya pun berlangsung amat lambat. Makanya telur mentah mampu membuat yang bersangkutan merasa kenyang lebih lama. Boleh jadi berawal dari sinilah muncul mitos bahwa mengonsumsi telur membuat seseorang merasa lebih kuat beraktivitas, termasuk berolahraga.

Kebiasaan menambahkan madu ternyata memang membantu proses pencernaan. Madu mampu membantu telur agar bisa dicerna lebih baik oleh tubuh. Namun, orangtua tetap harus memerhatikan masalah keamanan pangan. Apalagi saat ini banyak penyakit yang timbul akibat bahan makanan yang tidak dimasak hingga matang, dari tifus sampai flu burung. Ingat, bakteri yang mungkin ada dalam telur mentah bisa saja masuk ke tubuh dan menyebabkan si kecil jatuh sakit. Terlebih jika daya tahan tubuhnya sedang buruk.

PUTIH TELUR SEBAIKNYA DIBUANG

Ditinjau dari kandungan gizinya, kuning telur lebih baik daripada putih telur. Semua jenis protein, kolesterol, lemak, vitamin A yang terkandung di kuning telur tidak dimiliki oleh putih telur. Selain itu, dalam kondisi mentah, putih telur memang bisa menghambat proses penyerapan vitamin A. Namun, meski kandungan gizinya tidak sebaik bagian kuning, putih telur tetap layak dikonsumsi asalkan dimasak matang. Lagi pula putih telur bisa dijadikan olahan lezat lainnya seperti kue. Sayang bukan jika dibuang?

TELUR AYAM KAMPUNG LEBIH BAIK DARIPADA TELUR AYAM NEGERI

Telur ayam kampung memang lebih baik karena mengandung asam amino yang lebih baik dan sekaligus lebih tinggi dibanding ayam ras maupun ayam negeri. Inilah yang menyebabkan semua kandungan gizi pada ayam telur kampung bisa diserap tubuh dengan lebih baik. Meski begitu, dari segi kandungan gizi, seperti lemak, kolesterol, vitamin, dan lainnya, tidak ada perbedaan mencolok antara telur ayam kampung dan ayam ras maupun ayam negeri.

TELUR MERUPAKAN MAKANAN TERBAIK SETELAH SUSU

Semua makanan mengandung protein tinggi atau rendah dalam 100 gramnya tergantung kadar airnya. Artinya, mengonsumsi susu sebanyak 100 cc dibanding telur ayam 100 gram, tentu saja nilai gizinya lebih baik telur ayam. Ini karena susu lebih banyak mengandung kadar air daripada telur. Sebagai gambaran, susu mengandung protein sekitar 3%, sedangkan telur sekitar 12%. Padahal harga 100 cc susu relatif jauh lebih mahal ketimbang 100 gram telur. Apalagi jika dibandingkan dengan daging. Karena itu, telur meru-pakan sumber protein hewani yang terbaik sekaligus termurah.

JANGAN MAKAN TELUR SETIAP HARI

Cukup banyak orangtua yang tak membolehkan anaknya mengonsumsi telur setiap hari. Mereka khawatir gara-gara hobi makan telur, kadar kolesterol dalam darah anaknya meningkat secara drastis dan menimbulkan gangguan/penyakit serius. Pandangan ini tentu saja keliru, apalagi jika diterapkan pada anak-anak Indonesia. Pasalnya, pola makan mayoritas anak Indonesia masih kurang bagus karena jarang minum susu, sementara makan daging pun belum tentu seminggu sekali. Nah, kalau telur pun dijauhi, maka sangat mungkin kekurangan gizi bakal menjadi masalah serius bagi generasi penerus.

Ini tentu amat berbeda dengan kondisi anak sebaya di negara-negara maju yang dalam menu sehari-harinya sering tersaji steak atau olahan daging lainnya dan secara teratur minum susu. Tak heran jika ada yang membatasi konsumsi telur hanya 4 butir dalam seminggu. Yang penting diingat, masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan. Agar tumbuh kembangnya optimal, kecukupan asupan nutrisi yang baik tentu saja harus diperhatikan. Selain itu, kalau asupan gizinya kurang baik bukan tidak mungkin kecerdasannya tak berkembang semestinya.

Masalah kolesterol umumnya justru banyak muncul kala seseorang berumur 40 tahun ke atas dan bukan di usia anak. Ini bisa dimaklumi karena di usia tersebut biasanya hidupnya lebih makmur. Mereka inilah yang justru harus membatasi asupan makanan yang mengandung kadar kolesterol tinggi. Kalau tidak, mereka akan terancam oleh gangguan jantung dan sejenisnya yang amat jarang dialami oleh anak-anak. Kalaupun ada, biasanya bukan karena hobi makan telur, melainkan karena faktor genetik

TELUR HAMBAT KEPIKUNAN

Kepikunan terjadi karena sel-sel otak mengalami kelaparan glukosa ataupun oksigen. Glukosa ini didapat dari sumber karbohidrat seperti nasi atau roti dan bukan dari protein seperti telur. Dengan demikian tidak ada kaitannya antara konsumsi telur dan kepikunan. Itulah mengapa, dengan sarapan nasi atau roti, otak seseorang akan lebih siap untuk bekerja. Selain itu, kepikunan juga terjadi jika kekurangan asupan oksigen. Entah karena aliran pembuluh darahnya banyak yang tersumbat atau sebab lain. Aliran darah yang terhambat inilah yang membuat indvidu bersangkutan sulit mencerna informasi.

TELUR MERUPAKAN KONDISIONER YANG BAIK

Kondisioner memang ada kaitannya dengan protein dan zinc seperti yang banyak diiklankan oleh banyak produk sampo. Kurangnya asupan protein akan memunculkan gangguan dan aneka masalah rambut, dari rambut rontok, bercabang, kemerah-merahan, mudah patah, dan sebagainya. Tidak heran bila orang yang melakukan diet ketat dengan membatasi asupan lemak dan protein, rambutnya jadi gampang rontok. Karena itu, konsumsilah telur supaya rambut sehat dan kuat.

KARAKTER AMANAH

''Dan (orang-orang yang beriman itu adalah) orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya.'' (QS Almukminun [23]: 8).
Sifat amanah yang sangat ditekankan dalam Islam begitu menguntungkan.

Tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga orang lain. Proses interaksi sosial yang kondusif dalam sebuah masyarakat hanya akan terwujud jika setiap individu memiliki komitmen yang baik terhadap kepercayaan, kejujuran, kesungguhan, keadilan, sportivitas, istikamah, serta tanggung jawab. Dan, semua itu lahir dari karakter amanah.

Rasulullah SAW adalah teladan paling sempurna dalam soal amanah. Beliau digelari al-amin, sosok yang tepercaya dan amanah. Sebelum dan sesudah pengutusan, orang-orang Quraisy biasa menitipkan barang-barangnya kepada Rasulullah. Saat beliau hijrah, Ali ibn Abi Thalib radhiallahu anhu yang saat disuruh mengembalikan barang-barang titipan tersebut kepada pemiliknya.

Kezaliman, dusta, manipulasi, permusuhan, dan berbagai pelanggaran moral yang terjadi di tengah masyarakat adalah ciri rendahnya komitmen amanah dan meruyaknya karakter khianat. Akibatnya, sendi-sendi agama, kehormatan, harta, ilmu, kekuasaan, penegakan hukum, dan lain sebagainya menjadi hancur. Rasulullah bersabda, ''Jika amanah diabaikan, maka tunggulah hari kiamat.'' (HR Bukhari).

Ibnu Al-Jauzi menyatakan, seperti yang dinukilkan dari sebagian ahli tafsir, bahwa terma amanah dalam Alquran meliputi tiga aspek perbuatan. Pertama, pelaksanaan kewajiban-kewajiban agama. Ini terdapat dalam firman Allah, ''Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.'' (QS Al-Anfal [8]: 27).

Ibadah berupa ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah titipan amanah paling besar yang dibebankan kepada manusia. Allah berfirman, ''Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.'' (QS Adzdzariyat [51]: 56). Maka, jika manusia tidak mau beribadah kepada Allah, berarti ia telah berlaku khianat.

Kedua, penyampaian yang baik. Seperti dalam firman Allah, ''Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.'' (QS Annisa [4]: 58). Dan ketiga, penjagaan kepercayaan yang diberikan orang lain. Seperti dalam firman Allah, ''.... Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.'' (QS Al-Qashash [28]: 26). Semoga kita termasuk golongan yang mampu mengemban amanah.

ditulis Oleh Resa Gunarsa, termuat diharian Republika Des 2008.

KEMATIAN



Masing-masing ummat beragama punya cara pandang tersendiri dalam memaknai Kematian. Bagi seorang Muslim punya ajaran agama Islam yang komplit tentang Kematian. Bergitu juga dengan ajaran agama Kristen, Yahudi, Konghucu, Hindu, Budha dll. Mereka semua punya pemahaman yang berbeda tentang Kematian, sehingga kita bisa melihat mengapa Ummat Konghucu sesudah meninggal tidak langsung dikebumikan, bisa beberapa hari diberi pengawet (formalin) sebelum dibawa ke kuburan. Jenazah kaum Hindu juga mesti di 'bakar' dulu sebelum abu pembakaran di 'kebumikan'. Tentu ada sebabnya sehingga antara kaum yang satu dengan kaum yang lain berbeda cara pandang tentang kematian.

Alkisah, belasan tahun yang lalu, terjadi dialog Delegasi Mesir yang berkunjung ke RRC dengan PM Zhou Enlai tentang penyebab kematian Presiden Nasser. Dalam suatu audiensi dengan PM Zhou Enlai, petinggi Cina itu dengan penasaran menanyakan sebab kematian Nasser. Ketika dijawab bahwa penyebabnya tidak dapat dipisahkan dari kehendak Tuhan, Zhou buru-buru menyergah dengan menyatakan, ''Jangan membawa-bawa Tuhan. Saya jauh lebih tua dan sampai sekarang ini saya sehat-sehat. Apalagi sebagai Presiden dia kan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.''

Hasanil Haikal, Menteri Penerangan Mesir pada masa Nasser menulis kisah ini dalam suatu biografi pemimpin besar Mesir itu. Zhou sendiri, yang telah dipersiapkan oleh Ketua Mao Zedong sebagai penggantinya, meninggal hanya beberapa tahun setelah Nasser, yang kemudian memaksa Mao merehabilitir Deng Zioping.

Berbeda dengan paham komunisme, Islam memandang bahwa kematian tidaklah berarti akhir dari perjalanan manusia, tapi awal dari suatu kehidupan yang kekal di akhirat. Alquran mengingatkan kita tentang hari kebangkitan itu dalam ratusan ayat dan sekaligus menepis keraguan tentangnya.

Islam berpendapat manusia adalah mahluk yang terdiri dari jiwa dan raga, atau badan dan ruh. Badan manusia sendiri senyawa materi dan tunduk pada materi. Keberadaannya terbatas pada waktu dan tempat, terpengaruh oleh cuaca - dan sebagaimana ditetapkan Allah suatu hari tubuh atau badan inipun hancur dan binasa. Tetapi tidak demikian dengan jiwa atau ruh.

Karena itulah Islam menegaskan kematian tidaklah berarti kita berhenti maujud. Kematian berarti jiwa manusia - yang tidak dapat musnah - memutuskan ikatannya dengaan tubuh jasmani, dan sekalipun badan itu hancur dengan kematian tapi jiwa melanjutkan kehidupananya sendiri.

''Dan mereka berkata: Apakah bila kami telah lenyap (hancur) di dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru. Bahkan (sebenarnya) mereka ingkar akan menemui Tuhannya''. Katakanlah : ''Malaikat maut yang untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu: kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan'' (As-Sajdah 10-11). Rasulullah SAW sendiri menyatakan, ''Kamu tidaklah mati, namun kamu hanya dipindahkan dari satu tempat tinggal ketempat tinggal yang lain''.

Berdasarkan ayat itu, Islam memberi jaminan bahwa setelah kita mati dan hidup kekal dalam alam barzah - kita akan memperoleh kebahagiaan dan kesenangan apabila dalam hidup di dunia ini kita melakukan amal saleh. Tapi sebaliknya seseorang yang dalam hidupnya melakukan perbuatan-perbuatan jahat akan memperoleh siksa dari Allah.

Jadi, meminjam kata Muhammad Husain Haekal, pengarang sejarah Nabi Muhammad SAW, barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah dan melakukan perbuatan-perbuatan baik, dengan imannya semacam itu, dia tidak pernah merasa takut, termasuk dalam menghadapi kematian. Dan iman semacam inilah yang membuat Nabi dan para sahabatnya tidak pernah gentar dalam situasi apa pun.

Wallahu'alam