Selasa, 18 Agustus 2009

PERSIAPAN MENYAMBUT RAMADHAN

Waktu berlalu begitu cepat. Perputaran jarum jam sesungguhnya normal-normal saja, namun manusia yang menjalani tanpa sadar tergilas oleh berlalunya waktu. Hanya manusia yang bertaqwa yang bisa memanfaatkan waktu demi beribadah kepada Allah SWT. Baru kemarin kita merayakan hari kemerdekaan sebagai bangsa, dan semangatnya pun belum pudar, kita sudah akan merayakan hari-hari penuh hikmah yang lain sebagai hamba Allah SWT.

Ya, lusa hari Sabtu tanggal 22 Agustus tahun Masehi, kita memasuki hari pertama bulan Ramadhan tahun 1430 H. Sebagai ummat Islam sudah sepatutnya kita bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, karena pada bulan yang mulia ini adalah kesempatan kita untuk berpuasa, bertarawih, melakukan shalat witir dan ibadah-ibadah lainnya yang pahalanya akan dilipat gandakan.

Apa persiapan kita menyambut Ramadhan…? Bukan persiapan dalam bentuk materi saja yang harus kita pikirkan, namun ada yang lebih urgen daripada itu yaitu persiapan mental (rohaniah) kita, untuk menyambut tamu yang sangat istimewa. Jangan Anda pikirkan hanya menyediakan kurma sebanyak-banyaknya, penganan berbuka yang memenuhi meja makan ataupun daging “meugang” yang memenuhi kulkas….! Sesungguhnya yang lebih penting adalah menyiapkan diri agar lebih bertaqwa dan mempertahankan ketaqwaan itu pada bulan-bulan selanjutnya setelah Ramadhan.

Kalau kita mengkaji lagi ke belakang, bahwa Rasulullah SAW dan para sahabatnya telah menyiapkan diri menyambut Ramadhan sejak jauh-jauh hari. Mereka bahkan telah menyambut Ramadhan sejak bulan Ra’jab. Diantara doa yang populer mereka panjatkan adalah:

اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان

Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan (HR. At-Thabrani, Al-Baihaqi, dan Ibnu Asakir)

Ada empat persiapan yang kita perlukan dalam menyambut bulan Ramadhan 1430 H / 2009 M ini:

Persiapan Ruhiyah

Persiapan ruhiyah yang kita perlukan adalah dengan cara membersihkan hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas.

Allah SWT menegaskan pentingnya membersihkan hati (tazkiyatun nafs) dalam firman-Nya:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا [الشمس/9]
Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya (QS. Asy-Syams : 9)

Maka dalam waktu sepuluh hari ke depan kita perlu melakukan evaluasi diri (muhasabah) apakah penyakit-penyakit aqidah masih menjangkiti diri kita. Selanjutnya kita bermujahadah untuk menghilangkan penyakit-penyakit itu. Alangkah indahnya saat Ramadhan tiba dan kita benar-benar dalam kondisi ikhlas menapaki hari-hari istimewa yang dibawa oleh tamu mulia itu.

Saat-saat keikhlasan bersenyawa dalam diri kita sepanjang Ramadhan merupakan saat-saat terbaik yang akan menjamin kita memperoleh ampunan Allah SWT.
من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq 'Alaih)

Persiapan Fikriyah

Agar Ramadhan kita benar-benar efektif, kita perlu membekali diri dengan persiapan fikriyah. Sebelum Ramadhan tiba sebaiknya kita telah membekali diri dengan ilmu agama terutama yang terkait secara langsung dengan amaliyah di bulan Ramadhan. Tentang kewajiban puasa, keutamaan puasa, hikmah puasa, syarat dan rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, serta sunnah-sunnah puasa. Juga tarawih, I'tikaf, zakat, dan sebagainya.

Untuk itu kita bisa mengkaji Fiqih Sunnah-nya Sayyid Sabiq, Fiqih Puasa-nya Dr. Yusuf Qardahawi, dan lain-lain. Insya Allah blog ini juga akan menampilkan seri Ramadhan yang berisi hal-hal tersebut.

Inilah rahasia mengapa Imam Bukhari membuat bab khusus dalam Shahih-nya dengan judul Al-Ilmu Qabla Al-Qaul wa Al-Amal (Ilmu sebelum Ucapan dan Amal). Tanpa ilmu bagaimana kita bisa beramal selama bulan Ramadhan dengan benar?

Pemahaman ilmu syar'i ini juga merupakan tanda kebaikan yang dikehendaki Allah terhadap seseorang. Karenanya Rasulullah SAW bersabda :
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan kebaikan maka ia difahamkan tentang (ilmu) agama (Muttafaq 'Alaih)

Persiapan Jasadiyah

Ramadhan membutuhkan persiapan jasadiyah yang baik. Tanpa persiapan memadai kita bisa terkaget-kaget bahkan ibadah kita tidak bisa berjalan normal. Ini karena Ramadhan menciptakan siklus keseharian yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Kita diharapkan tetap produktif dengan pekerjaan kita masing-masing meskipun dalam kondisi berpuasa. Kita juga akan melakukan ibadah dalam porsi yang lebih lama dari sebelumnya. Shalat tarawih, misalnya.

Karenanya kita perlu mempersiapkan jasadiyah kita dengan berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan, dan kebersihan lingkungan. Di sini, logika akal bertemu dengan keutamaan syar'i dalam hadits Nabi:
المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim, Ibnu Majah, Al-Baihaqi, dll)

Persiapan Maliyah

Persiapan maliyah yang diperlukan dalam menyambut bulan Ramdhan bukanlah untuk membeli baju baru, menyediakan kue-kue lezat untuk Idul Fitri, dan lain-lain. Kita justru memerlukan sejumlah dana untuk memperbanyak infaq, memberi ifthar (buka puasa) orang lain dan membantu orang yang membutuhkan. Tentu saja bagi yang memiliki harta yang mencapai nishab dan haul wajib mempersiapkan zakatnya. Bahkan, jika kita mampu berumrah di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang bernilai luar biasa; seperti nilai haji bersama Rasulullah SAW
Dari uraian di atas mudah-mudahan bisa menambah khazanah ilmu pengetahuan, terutama bagi saya sendiri. Pada kesempatan kita saya mengajak, marilah kita manfaatkan kesempatan Ramadhan ini sebagai langkah awal memperbaiki diri serta menambah keta’atan kita kepada Allah SWT. Selamat menunaikan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya.

Mukhlis Aminullah, dirangkum dari berbagai sumber.

TUHAN, AKU CINTA PADAMU

Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal

Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar

Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi

Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah

Tuhan, aku cinta padamu

WS.Rendra
31 July 2009
Mitra Keluarga