Sabtu, 02 Oktober 2010

DARAH SIA-SIA

siang terik,
Kopaja menjadi perantara
senjata pencabut nyawa
hanya karena segelas anggur merahmu
haruskah rasa sebangsa tiada lagi terasa..?

sore merah padam
tanah berceceran darah
beberapa nyawa meregang
serasa badan berpisah dari tulang
darah merah meluncah, bukti untuk siapa?
apatah hanya karena perbedaan bentuk muka
kita harus bersabung nyawa...?

pada anak cucu mesti kujawab,
bahwa jangan ulangi hal serupa
tumpah darah sia-sia...
bukan untuk tegakkan selembar bendera
laksana pahlawan kita

kota juang, 2 oktober 2010 karya mukhlis abi fildza
(prihatin dengan insiden Blowfish dan kejadian Tarakan, Indonesia semakin tidak aman)