Sabtu, 24 Desember 2011

TERSIPU MALU

Pada senja nan sayu
sebuah senyum merekah
tersipu malu...
ketika kabut sore hantarkan
sepenggal sajak
bahwa
kamu lah yang membuat
degub kencang jantung ku
menderu
berhari-hari lamanya...

Kota Juang, 24 Desember 2011 karya mukhlis abi fildza

Jumat, 23 Desember 2011

RINDU BURAM

Akan kemanakah angin melayang
Pada malam pekat nan kelam
Pada siapa ku titip kangen
Karena rindu ku tak bermuara...
Pada engkau kah...?

Kota juang, 22 Desember 2011 karya mukhlis abi fildza

Kamis, 22 Desember 2011

BETAPA CINTA PADA MU, IBU

Hening
Sendu senyap
Desah nafas pelan
Larut dalam diam
Mengeja kata demi kata
Menghitung satu per satu dalam hati
Betapa mulianya keikhlasan seorang Ibu

Hening
Kenangan terus saja
merajut masa silam
Saat senandung untuk Rasul menina bobokkan
Dua nyawa dalam pelukan

Bila kah.
Waktu menembus ruang masa depan
Siapkan diri
Mengabdi pada mu
Dengan sejuta cinta
Untukmu, ibu

Kota juang. 22 Desember 2011 karya mukhlis abi fildza
(untuk para Ibu semua, khususnya Ibunda saya Aisyah Umar di Leubu, yang telah menjadikan ku seperti ini)

Keterangan: Dua Nyawa dalam pelukan = saat balita, saya cuma berdua dengan adik saya Tuty Liana, sebelum 9 tahun kemudian lahir adik kami Evi, Eva dan Asyrifal Mirza.

Selasa, 20 Desember 2011

KABAR DUKA

Sepi pagi di luar jendela
Bunga di taman layu
Belukar kering
Angin seakan berhenti
Sambut selaksa kesedihan...
Sepi di luar jendela
Mentari seakan enggan bersinar
Ketika pagi kirimkan berita dukacita
Dari sebuah sms...
Bahwa sang penerus Nabi itu telah pergi
Satu persatu...
Sepi di luar jendela
Pilu
Innalillahi wainnailaihi raji'un

Kota Juang. 20 Des 2011 karya mukhlis abi fildza
(mengiringi kepergian para Ulama, Abu Karimuddin Alue Bilie yang telah berpulang ke Rahmatullah dua hari lalu dan Tgk.Sulaiman Alfashimi di Bireuen, kemarin selepas waktu Magrib)

Minggu, 18 Desember 2011

SAJAK GALAU DARI PINGGIR DUSUN

dingin..!
mentari belum juga mengintip
pagi laksana lampu buram
hujan semalam tak hantarkan aku
mimpi
hati masih kering kerontang
tak jua gerimismu
mampu basahi jiwaku yang resah
aku bahkan tak mampu lagi mengutip
ayat demi ayat
tuk selesaikan
sebuah sajak galau dari pinggir dusun

dingin..!
risau kian ganas
menunggu petang kian lama
embun pun tak sisakan pesan
pada siapa sesungguhnya rindu ku tuju
selain padamu...?

kota juang, 18 Desember 2011 karya mukhlis abi fildza
(pada sebuah pagi yang dingin di pinggir dusun Selatan, Cot Gapu, Bireuen)