Kamis, 10 Januari 2013

LANGKAH SEBELUM MENJADI CALEG

Selain 7 (tujuh) langkah yang sudah pernah kami posting sebelumnya, sebenarnya ada beberapa langkah lain yang bisa dilakukan, jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan Pemilu, terutama menghadapi Pemilu 2014.


Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut :

Pertama, berinteraksi di dunia maya (internet) sesering mungkin, baik melalui facebook, twitter, blog ataupun yang lainnya. Masuklah dalam semua komunitas atau grup yang bersifat positif. Untuk mempermudah orang lain mengenal anda, bisa anda pasang foto yang simpel, dalam artian bahwa ketika orang melihat foto anda, orang tsb akan dengan mudah ingat sama anda. Kalau perlu tampilkan foto yang agak sedikit “aneh” misalnya foto lucu, foto bareng Barrack Obama, ataupun yang lainnya. Tapi jangan sekali-kali terlihat sangat narsis.

Kedua, sering-seringlah ikut acara sosial atau kemasyarakatan di lingkungan anda. Kalau anda orang kaya, tidak ada salahnya sering memberi bantuan sosial ke orang-orang yang membutuhkan, seperti bantuan kepada orang miskin.  Sementara untuk kegiatan kemasyarakatan, anda bisa ikut segala aktivitas yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Misalnya, anda bisa aktif di acara gotong royong desa, acara peringatan 17-an, atau jadi panitia Maulid, atau acara lainnya yang berdampak langsung mendongkrak “popularitas” anda di lingkungan anda.

Ketiga, masuklah organisasi yang berorientasi pada kemaslahatan masyarakat, seperti anggota LSM atau Ormas. Jangan masuk Ormas terlarang. Selain itu, bisa aktif dalam organisasi olah raga yang disukai banyak orang. Tak peduli anda tidak suka sepakbola, sebaiknya anda ikut aktif dalam kegiatan sepakbola di lingkungan anda. Beruntung kalau anda terpilih jadi Manager Tim Sepakbola di kota anda.

Keempat, bina hubungan baik dengan insan pers. Beruntung sekali kalau setiap ada moment penting atau kejadian yang menjadi perhatian publik, wartawan akan sealu meminta opini atau pendapat anda. Hubungan dengan rekan-rekan wartawan, memang gampang-gampang susah. Bukannya mereka menyulitkan, tapi harus ada trik-trik tersendiri, agar mereka tidak merasa anda “sangat” membutuhkan tulisan mereka tentang opini atau pendapat anda. Inti dari hubungan baik dengan pers adalah agar anda selalu diekspos di media.

Kelima, manfaatkan moment-moment penting untuk menampilkan diri anda.Jangan pelit dana untuk menyumbangkan sebuah Papan Bunga Ucapan Selamat. Manfaatkan moment penting untuk mengirimkan papan bunga, misalnya peresmian kantor baru sebuah perusahaan asuransi di kota anda. Atau selamat untuk pengantin baru anak seorang Pejabat di kota anda. Toh Cuma Rp 300.000,- tidak mahal. Selain itu juga, jangan lupa pasang baliho ucapan selamat pada acara-acara resmi di wilayah anda, atau minimal spanduk seharga Rp 150.000,-.  Kalau anda termasuk orang “berada” silahkan pasang iklan di media terkemuka. Cara-cara seperti ini mungkin terlihat narsis, tapi abaikan saja.
Ohya, bagi anda yang bekerja di perusahaan yang berhubungan dengan banyak orang, boleh memasang baliho kegiatan sosial atau yang lainnya.

Beberapa trik di atas, mungkin lebih kepada sisi mempekenalkan diri kepada masyarakat, tapi anda harus ingat, kalau tidak dikenal, jangan harap orang akan memilih anda.

Mukhlis Aminullah, pemerhati politik, mantan Anggota KPU Bireuen.

7 LANGKAH STRATEGIS MERAIH SUARA


Ada tujuh langkah strategis yang dapat dilakukan oleh setiap Caleg dalam meraih suara pemilih pada Pemilu 9 April 2009.

Pertama, perkenalkanlah diri (wajah) caleg saudara kepada masyarakat pemilih, apakah langsung atau tidak langsung melalui media cetak, elektronik, media online. Bisa juga dengan menyebar informasi tentang dirinya melalui spanduk, leaflet, banner, baliho dan lainnya ataupun dengan kegiatan ilmiah, sosial serta kegiatan lainnya yang dapat memperkenalkan dirinya kepada publik.
Kegiatan ilmiah (kajian), seperti menjadi narasumber pada sebuah seminar, pengajian, diskusi, workshop atau menulis artikel di media dengan menyertakan foto diri sebagai caleg.
Kegiatan sosial (baksos) dapat dilakukan dari lingkungan dimana kita berada. Berbagai kegiatan sosial di lingkungan caleg harus diikuti apakah  acara suka maupun duka, di kelompok (marga) caleg, tempat kerja saudara dan lingkungan yang lebih luas lagi. 

Kedua, buatlah website atau blog. Pada era dunia maya sekarang ini, manfaat website atau blog sangat ampuh dalam meraih pemilih. Barack Obama telah membuktikannya dan kini menjadi Presiden Amerika dengan Facebook-nya.
Walaupun untuk di Indonesia bisa jadi cara ini belum akan banyak membantu, dengan alasan bahwa persentase masyarakat kita yang mampu dan mau mengakses dunia maya (internet) masih sangat rendah.
Namun, melalui cara ini orang akan semakin percaya terhadap kredibilitas sang caleg bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus saudara ikuti dan mampu beradaptasi.
Melalui website atau blog pribadi, para caleg dapat memajangkan foto dan menulis tentang apa saja yang dianggap bermanfaat bagi publik sebagai basis pemilih.
Dan segmen pemilih yang hendak diraih melalui website atau blog pribadi ini adalah para pemilih pemula, siswa SMA atau mahasiswa yang memang lebih besar frekwensinya dalam mengakses internet.
Karena mereka juga punya jaringan (milist) yang tentunya akan saling memberikan informasi kepada yang lain yang dapat saja adalah mereka yang ada pada dapil caleg bersangkutan. Mereka bisa dimanfaatkan menjadikan tim promosi yang tanpa diminta (sukarelawan) dari sukses kerja caleg.

Ketiga, bentuklah tim sukses (TS). Baik calon anggota legislatif (Caleg) DPR, DPRD maupun DPD wajib membentuk tim sukses. Terlebih lagi terhadap caleg DPR RI atau DPRD yang berasal dari Parpol yang menetapkan bahwa peraih suara terbanyaklah yang akan diajukan menjadi calon tetap Parpol.
Selain itu bantuan dari struktur partai setempat di tingkat Cabang dan Ranting menjadi penguat untuk caleg maju mengenalkan dirinya kepada para pemilihnya.

Keempat, bertatap mukalah dengan pemilih. Cara ini kelanjutan dari cara ketiga, yaitu bentuk tim sukses (TS). Setelah tim sukses dibentuk, maka mereka akan bekerja untuk memasarkan siapa diri caleg sesungguhnya.
Selain itu sasaran, program serta keinginan caleg yang besar untuk membantu para pemilih ini menjadi staretegi tersendiri yang dapat mengenalkan caleg kepada para pemilih
Sedapat mungkin caleg mengenal lebih dekat siapa yang akan dipilihnya, paling tidak wajah atau orangnya (silaturahmi atau kunjungan politik). Jadi, jangan hanya sekedar menyebarkan kartu nama, atau kegiatan lainnya.

Kelima, buatkah kartu nama. Kartu nama memang perlu, namun bukanlah cara yang paling efektif meskipun ada pengaruhnya. Kartu nama hanya sebagai alat bantu kecil saja. Jika caleg harus mencetak kartu nama, maka buatlah isinya yang sesuai dengan segmen pemilih

Keenam, buatlah spanduk atau baliho berjalan. Spanduk atau baliho model konvensional seperti menempelkan di pohon kayu atau dipajang di tempat tertentu sebenarnya sudah kurang efektif. Namun, tidak ada salahnya hal itu terus dicoba.  

Ketujuh, kerjasama dengan sesama Caleg satu Parpol yang berbeda sasaran (DPR RI dan DPRD). Maksudnya adalah bahwa untuk menekan biaya pengeluaran, saudara dapat bekerjasama dengan Caleg separtai yang tentunya berbeda sasaran dengan saudara.
Jika anda adalah Caleg untuk pusat (DPR RI), maka anda dapat bekerjasama dengan Caleg untuk provinsi yang berada pada satu dapil atau sebaliknya. Bentuk kerjasama dapat dilakukan dalam bentuk mencetak kartu nama, spanduk, banner atau baliho bersama. 

Semoga sukses,
dari Tim Sukses Caleg Triwisaksana

MENYESAL

sangat sepi!
alam diam, angin malam
istirahat menjelang pagi
masih saja terpaku disini
mengeja huruf demi huruf
entah demi siapa?
padahal sajadah sejak tadi
menunggu sujud!
arghhhh.... aku kesal
menyesal, sangat menyesal!

sangat sepi!
mari, mari lelap sekejap
untuk segera raih Tahajjud
dan lafalkan zikir demi zikir

Kota Juang, 10 Januari 2013 jam 00.30
karya mukhlis aminullah

Minggu, 06 Januari 2013

BAHASA TUBUH YANG MEMUKAU DALAM PRESENTASI

Segala yang Anda tampilkan ketika presentasi—baik itu suara, slide maupun bahasa tubuh yang Anda tampilkan—adalah komunikasi. Karena itu, menampilkan bahasa tubuh yang baik menjadi penting. Demikian pula, menghindari bahasa tubuh yang kontra produktif terhadap presentasi Anda menjadi sebuah keharusan.
Bahasa tubuh adalah respon alami tubuh. Karena itu Anda tidak bisa membohonginya.
Ketakutan, kekhawatiran dan ketidakpercayaan diri dengan sendirinya akan terpancar dari bahasa tubuh yang Anda tampilkan. Sebaliknya, ketika Anda merasa yakin, percaya diri dan menikmati presentasi yang Anda bawakan, dengan sendirinya bahasa tubuh yang positif akan tertampilkan.
Oleh karena itu, langkah pertama dalam menampilkan bahasa tubuh yang positif adalah dengan memiliki keyakinan dan kepercayaan diri ketika tampil.

Bahasa Tubuh Negatif

Pernahkah Anda cukup teliti memperhatikan orang yang menyilangkan kaki, memasukkan tangan ke kantong, atau menyembunyikan tangan ke belakang?
Itu adalah contoh bahasa tubuh yang kurang baik dan harus Anda hindari ketika memberikan presentasi.

Tangan di saku
 Ketika Anda memasukkan tangan ke saku, Anda tampak kurang terbuka. Seolah-olah ada yang ingin Anda sembunyikan. Sikap ini juga secara alami muncul jika Anda tidak terlalu yakin dengan apa yang Anda bicarakan. Hindari melakukan hal ini. Segera keluarkan tangan Anda setiap kali Anda sadar telah memasukkan tangan ke dalam saku celana.

Tangan di belakang
Bentuk lain dari bahasa tubuh yang kurang terbuka adalah menaruh tangan Anda di belakang pinggang. Sama seperti memasukkan tangan di saku, hal ini menunjukkan kurangnya keterbukaan.

Berdiri dengan bertumpu di satu kaki
Tak jarang seorang pembicara tampil dengan bertopang pada satu kaki. Kaki yang satu menahan bobot tubuh, sedangkan kaki yang lain lebih santai. Cara ini, selain terlihat tidak indah karena tubuh Anda akan miring ke salah satu sisi, juga menunjukkan presenter tampil seperti orang malas dan tidak serius dalam menyampaikan presentasi.

Menggaruk hidung atau kepala 
Tak jarang presenter melakukan bahasa tubuh negatif berulang-ulang, diantaranya menggaruk-garuk hidung atau menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal. Ini terjadi karena kurang percaya diri. Jika Anda memiliki kebiasaan ini, hilangkan segera. Segera hentikan, jika Anda sadar telah melakukannya dalam sebuah presentasi.

Bahasa Tubuh Positif
Setelah Anda mengetahui bahasa tubuh yang harus dihindari, sekarang saya ingin mengajak Anda melihat bagaimana bahasa tubuh yang baik itu sebenarnya.
Cobalah praktekkan ini di hadapan cermin. Atau lebih baik lagi, rekam bahasa tubuh Anda dan saksikan sendiri bagaimana Anda tampil.

Berdiri tegak, namun rileks
Ketika Anda yakin dan percaya diri, Anda akan berdiri tegak dengan mantap. Tubuh bertumpu pada kedua kaki yang membuka dengan tidak terlalu lebar, namun juga tidak terlalu sempit. Kedua tangan menggantung rileks di kiri dan kanan tubuh Anda, siap untuk digunakan ketika Anda hendak memberi penekanan tertentu pada materi presentasi. Dada dan kepala tegak dengan meyakinkan, namun tidak menunjukkan kesombongan.

Gunakan gerakan tangan (gesture) yang sesuai
Jika Anda memperhatikan para presenter hebat, mereka memanfaatkan anggota tubuhnya untuk ikut berbicara. Ketika ingin menjelaskan sesuatu yang sangat besar, mereka memberi simbol lingkaran yang besar dengan tangannya. Ketika menunjukkan sebuah kemajuan dan pertumbuhan, mereka menggerakkan tangan dari bawah ke atas. Itulah beberapa gesture yang dapat Anda pelajari untuk memberi efek lebih kuat lagi pada presentasi Anda.
Bayangkan ketika Anda memiliki slide yang visual, suara yang mantap, dan gesture tubuh untuk memberi penekanan. Akan sangat mudah bagi Anda untuk membuat audiens tetap berkonsentrasi pada materi presentasi dan mengingatnya. Gesture, disamping slide dan kata-kata yang diucapkan, akan membuat presentasi Anda memiliki kekuatan tambahan.

Tersenyum
Senyum yang tulus dan wajar memberi kekuatan pada presentasi Anda. Tersenyumlah secara natural, jangan memaksakan. Senyum seperti rasa percaya diri. Ia akan menyebar kepada audiens Anda.

Semoga sukses, diambil dari berbagai sumber dari internet.

TEKNIK BERBICARA KELAS DUNIA

Apa kesamaan dari Obama, Al-Gore, atau Steve Jobs? Mereka adalah orang-orang yang hebat ketika tampil di depan publik untuk menyampaikan pidato atau presentasi. Mereka juga menggunakan teknik-teknik tertentu yang membuat apa yang mereka sampaikan memukau audiensnya.
Anda pun bisa seperti mereka. Berikut beberapa rahasia teknik berbicara kelas dunia yang bisa Anda terapkan dalam presentasi. Beberapa diantaranya:

The Rule of Three

Para penulis pidato telah lama mengetahui ada rahasia khusus dibalik “aturan tiga bagian” ini. Secara sederhana, teknik ini membagi pokok pemikiran yang ingin Anda bicarakan dalam 3 bagian. Steve Jobs sangat sering menggunakan teknik ini dalam berbagai presentasinya dengan mengatakan, “Today, I want to talk about three things.” Setelah itu dia akan mulai menjelaskan bagian demi bagian. Cara ini membuat audiens mengerti apa yang ingin dibicarakan dan mengingat setiap bagian dengan baik.
Mengelompokkan ide dalam tiga bagian selalu memberi kekuatan tersendiri dibanding jumlah lainnya. Dua terlalu sedikit dan tidak menarik, sementara empat atau lebih terlalu banyak sehingga susah diingat.
Gunakan teknik ini dan rasakan bagaimana pesan Anda memiliki kekuatan di hadapan audiens.

Anaphora

Anaphora adalah melakukan pengulangan dari sebuah kata (atau kelompok kata) dalam beberapa kalimat yang berurutan. Pengulangan dilakukan untuk memberi penekanan. Inilah inti pesan yang ingin disampaikan dan diharapkan untuk terus diingat oleh audiens. Penggunaan anaphora ketika dipadukan dengan nada suara tertentu juga mampu menciptakan efek dramatis terutama menjelang penutupan sebuah presentasi.
Contoh anaphora paling terkenal adalah pidato Marthin Luther King ketika dia mengulang sebanyak delapan kali frasa “I have a dream”. Inilah kutipan pidatonya.
“Let us not wallow in the valley of despair, I say to you today, my friends.
And so even though we face the difficulties of today and tomorrow, I still have a dream. It is a dream deeply rooted in the American dream.
I have a dream that one day this nation will rise up and live out the true meaning of its creed: “We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal.”
I have a dream that one day on the red hills of Georgia, the sons of former slaves and the sons of former slave owners will be able to sit down together at the table of brotherhood.
I have a dream that one day even the state of Mississippi, a state sweltering with the heat of injustice, sweltering with the heat of oppression, will be transformed into an oasis of freedom and justice.
I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin but by the content of their character.
I have a dream today!
I have a dream that one day, down in Alabama, with its vicious racists, with its governor having his lips dripping with the words of “interposition” and “nullification” — one day right there in Alabama little black boys and black girls will be able to join hands with little white boys and white girls as sisters and brothers.
I have a dream today!
I have a dream that one day every valley shall be exalted, and every hill and mountain shall be made low, the rough places will be made plain, and the crooked places will be made straight; “and the glory of the Lord shall be revealed and all flesh shall see it together. ” ”
Ketika Anda akan menyampaikan sebuah presentasi, coba pikirkan apa pesan utama yang ingin disampaikan dalam satu kata atau beberapa kata. Pilih momen yang tepat untuk menyampaikannya. Latih kata atau frasa tersebut dalam beberapa kalimat sebelum tampil sehingga pada saatnya, Anda bisa menampilkan anaphora yang mengejutkan sekaligus memukau audiens.

 Hiperbola

‘Membesar-besarkan sesuatu’ untuk memberi penekanan dikenal dengan istilah hiperbola. Anda mungkin ingat ketika belajar bahasa dulu kita mengenal contoh-contoh hiperbola:
Rumahnya seluas istana.
(Meskipun rumah seseorang sangat luas, namun kecil kemungkinan benar-benar seluas istana yang bisa memiliki puluhan bahkan ratusan kamar.)
Suaranya menggelegar memecahkan telingaku.
(Walaupun Anda mendengar suara seseorang yang sangat keras, tapi tentu tidak sampai benar-benar memecahkan gendang telinga)
Teknik hiperbola jika dipakai secara tepat dapat memperkuat dan memberi efek dramatis terhadap sebuah presentasi. Gunakan teknik ini secara hati-hati hanya pada sesuatu yang memang layak dibesarkan untuk membuat penekanan yang penting.
Berikut beberapa contoh kalimat untuk membantu imajinasi Anda:
Hari ini, saya akan menyingkap rahasia yang akan mengubah dunia Anda.
(Mungkin apa yang Anda sampaikan tidak akan mengubah dunia seseorang, namun Anda cukup percaya bahwa hal itu mampu membawa perubahan yang cukup besar bagi orang tersebut.)
Berikut ini, saya akan memperkenalkan produk revolusioner yang merupakan temuan hebat abad ini.
(Sebuah penemuan hebat dalam satu abad haruslah yang benar-benar menjadi pembicaraan semua orang. Produk yang Anda perkenalkan mungkin tidak sehebat itu. Anda bisa menggunakan kalimat tersebut jika produk yang diperkenalkan memang revolusioner dan memiliki kehebatan tersendiri dibandingkan produk sejenis.)
Demikianlah 3 teknik berbicara kelas dunia yang bisa Anda terapkan dalam presentasi.
Gunakan secara bijak dan jadilah presenter yang memukau dalam setiap kesempatan.

dari berbagai sumber