Sabtu, 27 Juli 2013

TRADISI SIA-SIA? Gugatan Dari Orang Miskin

entah dari mana lahirnya tradisi itu
aku tak tahu, kalian juga tak tahu
yang ku tahu bahwa selalu mendapat
selembar undangan atau sebuah sms
sepanjang tiga ratus karakter
"Kami Mengundang Saudara untuk hadir....bla,bla..."
entah untuk apa? entah untuk siapa?
entahlah!
yang ku tahu kepadaku undangan itu tertuju
aku hanya sanggup membalas pesan
cukup dengan dua puluh dua karakter atau
dua puluh empat karakter, kalau ditambah tanda petik
"terima kasih undangannya"
dan hampir semuanya ku abaikan, mohon maaf

buka puasa bersama, itukah judul besarnya?
dari mana sumber uangnya? sementara di sana
di gampong-gampong atau di dusun-dusun
ada orang yang tak tahu mau menjawab apa
ketika anaknya yang tiba-tiba meminta semangkuk
kolak dingin dan sebungkus Mie Aceh!
mau membeli tak punya uang, mau meminta
entah kepada siapa?
sementara disana di sebuah tempat yang mewah
ada makanan sisa terbuang percuma dan
rezeki para kucing atau rezeki ayam milik pencuci piring
begitu kejamkah hati nurani?
makanan enak yang kalian makan menghakimi
mereka yang miskin, bahwa mempertegas
mereka memang miskin

orang fakir yang berada di gampong-gampong
tak tahu makna apa itu buka puasa bersama
konon, mustahil dapat undangannya
yang mereka tahu adalah menghitung tanda
pada selembar almanak tua
yang tertempel pada sebuah dinding di gubuk tua
kapan zakat fitrah dibagi-bagi?
sambil berharap ada orang kaya yang baik hati
datang ke gampong mereka dengan spanduk
bertulis nomor urut ini, nomor urut itu
dan orang kaya seperti itu jarang sekali datang
kecuali lima tahun sekali

entah dari mana lahir tradisi itu?
mari kita jawab rahasia hati masing-masing
entahlah!

Bireuen, 27 Juli 2013 mukhlis aminullah
(yang TIDAK SETUJU dengan saya, boleh menggunakan "hak jawab")

Jumat, 26 Juli 2013

BATU NISAN DI MAKAM AYAH

mengunjungi makam ini aku teringat pesanmu
agar segera memasang batu nisan di makam
untuk memudahkan orang-orang berziarah
katamu, suatu malam dalam mimpiku
aku memang hampir melupakan pesan itu
padahal aku sudah berjanji padamu
untuk memasang nisan yang elok dan indah
mungkin yang terindah di kuburan ini
kata orang, nisan yang baik bukan pembanding
bahwa orang yang dikuburkan sama baiknya
tentu saja hal ini tidak berlaku padamu, ayah
aku tetap harus memasang nisan yang elok
dan waktu enam puluh lima tahun, cukup!
cukuplah untuk membuktikan
batu nisan yang indah sangat pantas untukmu
selebihnya, Wallahu a'lam

mengunjungi kuburan ini tadi pagi
air mataku tidak bisa juga terhenti
membasahi baju koko putih pemberianmu
dan membasahi segenap ruang batinku
kesedihan memanjati pohon beringin tua
yang ada di komplek kuburan keluarga ini
aku tak kuasa untuk menghentikan pikiranku
memutar ulang semua kisah tentangmu, ayah
semua ruang batin telah penuh terisi
dan seandainya aku mampu, sebuah buku
akan kutuliskan dan kupersembahkan pada
cucu-cucumu
agar kelak mereka tahu siapa kakeknya
waktu tentu saja telah memahat sejarah
bahwa engkau adalah suri tauladan kami,
anak-anakmu
menulisi sajak tentangmu tidak akan habis-habisnya
dan akan kulanjutkan di lain waktu

aku ingin segera memasang batu nisan di makammu
agar kelak kalau engkau datang lagi dalam mimpi
aku sudah melunasi janjiku, ayah!

Leubu, 26 Juli 2013 mukhlis aminullah

Selasa, 23 Juli 2013

SEPI TANPAMU

Sepi merambat menjalar
ke segenap ruang dalam rumah ini
pertama sekali Ramadhan tanpamu
semua terasa hambar dan tawar
kami rindu padamu, Ayah

Leubu, 23 Juli 2013 mukhlis aminullah
(berbuka puasa di rumah orang tua saya di Leubu)

Senin, 22 Juli 2013

DAMAINYA DUSUN KITA, DIK!

pohon Jarak yang tumbuh subur
di sudut pagar rumah kita
selalu saja memberi warna
hijau
resik dan damai dusun kita
pohon Jarak setiap pagi menyapa
semua warga
dengan senyuman tumbuhan
yang menggoda
betapa indah dusun kita

jangan ajak aku ke kota, dik!
aku ingin anak kita
tumbuh besar disini, dusun ini
bersama pohon Jarak
yang setia menjaga udara
dari polusi dan bising kota

kita lebih damai disini,dik!
pohon Jarak akan selalu
tumbuh subur bersama kita
setiap hijau daunnya adalah
semangat kita!
semangat hidup kita!

jangan ajak aku ke kota, dik!
aku ingin hidup damai
di dusun ini, sampai mati!

Bireuen, 22 Juli 2013 mukhlis aminullah
kepada: ummi fildza


SEPARUH SAJAK DARIMU

aku terharu
tak menduga pada siapa
kau kirim sajak itu, kemarin sore
aku kira itu hanya
selembar kertas buram
yang sering dipakai untuk
coret-coretan balita kita

aku tak menduga
ternyata sajak itu sudah kau tulis
bertahun-tahun, dan kau
belum juga menyelesaikannya
separuh sajak setia
ternyata seperti menulisi pasir
bagimu
selesai sebaris, langsung dihapus
ombak
dan kau belum juga menyelesaikannya
aku terharu

aku menerima sajakmu
biar aku saja yang menyelesaikannya
toh, setiamu melebihi sajak-sajak itu
isteriku, terima kasih

Bireuen, 22 Juli 2013 mukhlis aminullah

Minggu, 21 Juli 2013

KEMATIAN

waktu begitu saja lewat
ada saudara yang mengerang
menjelang sahur
ketika didatangi Izrail
sangat berharga rupanya
nilai sepenggal nafas

aku takut! takut aku
semoga bisa tetap
menikmati Ramadhan tahun depan

Kota Juang, 21 Juli 2013 karya mukhlis aminullah
(teringat mati)