Jumat, 25 Oktober 2013

LIMA BULAN SEPULUH HARI (KEPERGIAN AYAH)

malam ini
akhirnya gumpalan awan pecah
memang tak ada guna juga
menyesali kepergianmu
setelah lima bulan sepuluh hari
mari kita mengirim berjuta do'a
semoga Allah melapangkan makamnya
malam ini
biarkan hujan membasahi pipi
setidaknya jadi pelajaran
untuk senantiasa mengingat mati

Bireuen 26 Oktober 2013 mukhlis aminullah

(seharian dan semalaman terus teringat alm ayahanda)

KENANGAN BIRU

andai saja
laut yang pernah kulayari dulu
masih menyimpan kenangan
dia akan menceritakan pada nelayan
tentang seorang pemuda kampung
yang selalu duduk menyendiri
selalu mengisi halaman diarynya
dengan kalimat-kalimat cinta
dan dermaga menjadi saksi
bahwa impiannya menjadi nyata
kemudian hari...

andai saja
waktu bisa kuraih kembali
ingin mengulang kenangan itu
dalam suasana biru
tentu saja masih bersama-sama
denganmu

Bireuen, 26 Oktober 2013 mukhlis aminullah

NEGERIKU GELAP

gelap pekat
dalam sebuah rumah tanpa cahaya
Komandan Cicak menggelar perkara
para Buaya hebat kian bergaya
entah hukum yang mana lagi
yang bisa ku percaya?
hari ini Kucing meneriaki Harimau
gara-gara sms dari seorang Presiden
entahlah, siapa yang benar
dan siapa juga yang salah (sebenarnya)

gelap pekat
benar-benar gelap situasi negeri ini
laksana rumah tak ada lampu

Bireuen 25 Oktober 2013 mukhlis aminullah

LELAKI ANEH

mungkin saja aku orang aneh itu
yang pernah kau tulis dalam sebuah cerpen
memeluk malam kala mata orang lain terpejam
adalah kehidupan keseharian
aku menulis dongeng kala mata pena mengering
aku berhenti bercerita ketika kalian mau mendengar
aku menangis bila kalian semua tertawa
aku bersukacita saat kalian sedang berduka
aku datang saat kalian akan pulang

begitulah hidup seorang lelaki asing
dan mungkin engkau benar?
bahwa akulah lelaki aneh yang pernah
kau tulis dalam sebuah cerpen, dan berdo’alah
kalau kalian masuk neraka biarlah aku masuk surga
untuk melengkapi semua keanehan milikku

Bireuen, 25 Oktober 2013 mukhlis aminullah

Rabu, 23 Oktober 2013

BILA IZRAIL DATANG MEMANGGIL

Tibalah saatnya Izrail berkunjung ke rumah atau menunggu di jalanan
Sudah siap mengambil nyawa-nyawa hamba
Kita tentu tidak tahu, kepada siapa Izrail akan menghampiri

Bisa saja saat kemarin Izrail menghampiri saudaramu
Tidak salah bila malam ini menghampiri saudaraku
Dan akupun tak tahu kapan yang bersangkutan mendatangimu
Kapan juga Sang Pencabut nyawa mengunjungiku
Ada yang dicabut nyawanya dengan cara sangat tenang
Ada pula orang yang harus diambil dengan cara tegang
Sang Malaikat hanya tahu perintah Allah harus dijalankan
Tidak ada dispensasi dan penundaan, limit hanya milik Tuhan
Ketika prosesi dilakukan, setiap waktu berburu
Selesai mendatangi yang satu, nyawa orang lain sudah menunggu

Begitulah Izrail, datang tanpa mengetuk pintu
Pergipun tanpa wassalam, sekejap saja berlalu
Setelah Teungku memberi khutbah kematian
Segera jenazahpun dibawa ke pemakaman

“Innalillahi wa inna ILAIHI raaji’uun” sms duka bertebaran
Tak ada orang yang mengambil hikmah dan pelajaran
Setelah kematian saudara seiman maksiat terus berjalan
Itulah kisah kita manusia, hanya mengejar kenikmatan

Bila Izrail datang memanggil, terbujur badan di pembaringan
Bila Izrail datang memanggil, sekujur tubuh kan kedinginan
(Teringat lagu lama)

Bireuen, 23 Oktober 2013 mukhlis aminullah

Sajak ini kutuliskan setelah mendapat berita bahwa salah seorang saudaraku, meninggal dunia, tadi Magreb. Sekilas almarhum Bpk Muhammad Mahmudi sehat wal afiat, sakitnya pasti ada sebagai sebab kematian dan hanya Allah Yang Maha Kuasa yang mengetahui penyebabnya.