Jumat, 11 Juli 2014

DETIK-DETIK AKHIRI ISRAEL

Stalin dan Truman
 

Negara bernama Israel muncul pada Mei 1948 sesuai dengan keputusan Majlis Umum PBB pada November 1987.
Resolusi ini sangat berbau formalitas belaka.Sebab pendirian negara yahudi buatan di jantung dunia Arab hanya mungkin dilakukan dengan niat-niat strategis elit Amerika Serikat dan Uni Soviet saat itu yang merupakan negara terkuat pasca perang dunia.

Faktor spirit dan emosi terkait nasib yahudi di Eropa setelah penjajahan Nazi beperan dalam diri Stalin dan Truman.
Tujuan terpentingnya berbeda. Uni Soviet dan Amerika melihat bahwa negara yahudi ke depan bersifat sebagai alat efektif merealisasikan kepentingan mereka jangka panjang di Timteng.

Usai perang dunia II,mulai dilakukan pembagian wilayah-wilayah kekuasaan antara dua kekuatan baru di dunia.Wilayah terpenting bagi para politisi adalah di Timur Tengah.Tak spontan bila Stalin ingin Libia di bawah penjagaan Uni Soviet.
Namun kawasan Timteng sekitarnya masih dalam kekuasaan negara-negara imperialisme saat itu Inggris dan Perancis.Padahal Paris dan London saat keluar dari perang dunia II dalam kondisi lemah namun melepaskan kawasan Timteng yang kaya minyak adalah hal yang tidak pernah mereka diprediksi.

Rencananya,Israel akan menjadi buldoser dengan remot control yang bisa membantu membuka jalan ke kawasan baik bagi Uni Soviet (seperti yang diinginkan Stalin) atau Amerika (seperti yang diinginkan Truman).Namun yang salah perkiraan adalah Stalin.
Ia mengirim ke Palestina (saat wilayah ini masih dikuasai oleh mandat Inggris) ribuan komandan pasukan dan intel yang dia yakini masih dipercaya dari kalangan yahudi komunis yang akan membantu Israel “sosialis”.Namun buktinya “seruan darah yahudi” lebih kuat ketimbang idelogi komunis. Dalam waktu cepat Stalin dibuang keluar.

Kegagalan bersahabat dengan Israel inilah yang membuat Stalin benci bukan kepalang kepada Israel dalam kehidupan politiknya.
Suatu ketika di tahun 1917,Stalin mengusulkan agar melakukan aksi “pembersihan” besar-besaran di kalangan partainya dari kekuasaan unsur yahudi.Akhirnya Stalin pun terbunuh. Namun kecenderungan memusuhi Israel masih kuat mengakar di kalangan penerusnya bahkan hingga Gorbacev.
Namun situasi itu tidak bersih dari hubungan Amerika dan negara yahudi.Pemimpin Israel generasi awal lebih memilih bergantung kepada hubungan tradisional dengan Eropa,tempat pusat-pusat zionisme dunia.
Apalagi pasca perang dunia II Amerika ramai gerakan anti semit,bukan hanya di kalangan rakyat namun juga elit politik.
Karenanya,Israel bersanding dengan Inggris dan Perancis dalam perang segitiga terhadap Mesir tahun 1956 setelah Jamal Abdul Nasher menguasai terusan Suez.
Ini pertama kalinya negara Israel ikut perang dengan tetangga Arabnya tanpa persetujuan dari Washington.

Moskow mendukung Mesir saat itu.Elit Uni Soviet menegaskan bahwa jika perang tidak dihentikan langsung,300 ribu kaum muslim Soviet akan berbondong membantu saaudara mereka di Mesir.
London dan Paris minta tolong Amerika.Koalisi segitiga pun bubar dan sejak itu Israel sadar pentingnya fokus bersahabat dengan Mesir.
Koalisi jangka panjang Amerika dan Israel,selain untuk kepentingan Amerika juga untuk kepentingan struktur zionisme dunia yang berkembang cepat.

Kelompok kanan ekstrim Amerika melihat bahwa operasi yang berujung pembentukan sistem penjajahan zionis sementara di Amerika mulai menguat di pertengahan tahun 50an,terutama ketika Partai Demokrat berkuasa.
Para pendukung zionisme di Amerika menggunakan trend Israel saat itu untuk menatukan masyarakat yahudi dan modal mereka untuk menguatkan sikap politiknya di sana.
Maka dibentuklah ratusan ribu organisasi dan lembaga pendudukung – mobilisasi - Israel dari semua lini.
Di antara lobi yahudi,desain politik SDM untuk bidang keuangan dan media,dukungan fasilitas untuk penentu kebijakan politik Amerika.SDM media dan politik digerakkan secara massiv untuk mendukung koalisi Amerika Israel dan dibuat kampanye ideologi dan propagandis khusus.

Periode tahun 1967 – 2006 adalah era keemasan koalisi Amerika Israel.

Sampai-sampai Iran Syah dan Turki bergabung dalam anggota NATO.Israel mengkoordinir operasi militer terhadap Arab dengan Pantagon langsung.
Bahwa Washington membekali Israel dengan senjata nuklir.Amerika pun menjadi hegemonis di era tahun 1990an di dunia Arab pasca hancurnya Uni Soviet.
Ini berlangsung hingga era Bush senior dan junior.Di masyarakat Amerika terbentuk koalisi-koalisi sosial politik yang luas antara zionis dan zionis protestan (kristen) hingga membentuk satu poros “neo konservatif” yang memiliki pandangan ; apa yang baik bagi Amerika baik pula bagi Israel dan sebaliknya.
Sebagian elit Amerika juga yang merancang aksi 11 September sebagai alasan perang atas dunia Islam,kompetitor utama
Israel,menurut pandangan zionisme internasional.

Dialegtik Polemik

Namun sejarah ibarat jiwa berwatak ganda.Sejarah bergerak tanpa diprediksi manusia.
Pada saat Israel menjadi alat penting bagi politik Amerika di Timteng,pada saat itu pula,negara zionis ini berubah menjadi faktor utama tumbuhnya radikalisme di Timteng.
Disaat Israel ia menjadi pangkalang kuat bagi peradaban barat di kawasan Timteng,demokrasi dan sekularisme.Namun keberadaan Israel sendiri menjadi pemicu utama kebangkitan Islam yang di dunia.Lebih dari itu, kalau bukan karena Israel maka tidak akan terjadi kemunduran cepat bagi ideologi liberal sekuler dan partai yang mengusungnya di dunia Arab.

Israel Amerika kini menjadi simbol kezhaliman mutlak bagi jutaan kaum muslimin.
Israel dan Amerika menjadi simbol kezhaliman amoral,imperialis,dan musuh tanpa rasa kasih sayang yang tidak pahak kecuali dengan bahasa kekuatan.
Israel menjajah tanah milik Palestina yang sudah dihuni ribuan tahun dengan alasan bodoh ;
bahwa yahudi pernah tinggal di sana dan kemudian mereka diusir.Seakan dengan faktor ini saja mereka memiliki hak historis menguasai tanah Palestina.Namun hari ini bahkan pakar Israel sendiri membuktikan bahwa yahudi sebenarnya tidak pernah diusir oleh Romawi dari tanah Yahuda saat itu.

Namun yang menentukan sebenarnya juga adalah cita-cita politik Stalin dan Truman.

Perjuangan bangsa Palestina selama tujuh dekade melawan Israel membuahkan hasil berkembangnya kesadaran nasional,sosial dan politik Palestina.
Bangsa Palestina kini menjadi bangsa paling “maju” dan pemberani di dunia.Misalnya,prosentase jumlah pelajar Palestina dari 1000 penduduk melebihi prosentase pelajar di Rusia.
Jumlah syuhada Palestina selalu menjadi kebanggaan bagi setiap penduduk Palestina.Sementara Israel justru menyebutkan kematian sebagai hal yang menakutkan.

Kalau tidak ada Israel, barangkali Jalur Gaza sudah digabungkan dengan Mesir dan Tepi Barat digabungkan ke Jordania.

Anda perlu tahu,perjuangan melawan Israel pulalah yang menjadi motivasi munculnya revolusi Iran tahun 1979-1978.
Sebab Shah Iran adalah teman dekat Israel.Keberadaan Israel di Timur Tengah pulalah yang menjadi penyebab penting naiknya kekuatan Islam fundamental moderat ke kekuasaan di Iran dan Turki.
Akibatnya,kini terjadi perubahan mengakar dalam perimbangan kekuatan di Timur Tengah.
Belakangan,revolusi Arab yang meletus sangat terasa aroma kebencian terhadap Israel.
Politik yang diterapkan Israel secara alami akan meningkatkan gelombang anti semit dunia.
Bahkan inilah yang ditengarai oleh pusat-pusat studi yahudi termasuk konferensi yahudi Rusia.

Militer atau Zionisme, Siapa Menang?
 

Langsung setelah setahun setengah perang Amerika ke Irak tahun 2003,Israel menjadi penyebab konfrontasi baru di internal lembaga politik tingkat tinggi Amerika ;
antara poros militer dan poros pendukung loyal Israel.

Hingga awal tahun 2005,Departemen Pertahanan Amerika menyimpulkan bahwa mengalahkan “kelompok pemberontak” dan mengendalikan Irak secara efektif adalah hal mustahil.Perang Irak secara esensial telah menjadi kesyirikan geopolitik Amerika sebab Irak yang terjajah menjadi titik pengguncang stabilitas seluruh kawasan Timur Tengah sebagai lumbung kepentingan Amerika.Perang Irak menyebabkan ketergantungan Amerika kepada Iran semakin besar.
Akibatnya,muncul polemik panas di kalangan elit politik Amerika soal siapa yang bertanggungjawab atas spekulasi perang Irak yang merugikan ini? Digelar puluhan sidang,workshop khusus,ratusan artikel ditulis dan sejumlah buku dikarang untuk menganalisis kekalahan ini.

Poros militer AS itu menudukung politik neo konservatif dan pemerintahan Bush junior telah membuang Cuma-Cuma aset termahal Amerika dalam perang Afganistan dan Irak.
Kesimpulan akhirnya,pemeran utama dalam memicu perang adalah lembaga-lembaga Israel dan lobi yahudi pendukung Israel.

Desember 2006, Menhan baru Amerika dipilih,Robert Gets, seorang elit Amerika dan ketua lobi militer Amerika. Pemilihannya diperkirakan akan merevisi banyak kebijakan politik luar negeri Amerika.Pemilihannya ditentang oleh wakil presiden Dick Cheney,pimpinan sesungguhnya dari aliran Neo Konservatif.

Tahun 2008,di kota Philadelpia di bulan Juni digelar sidang rahasia perwakilan elit Amerika dengan Barack Obama dan Hillary Clinton.
Dengan tekanan lobi militer,mereka sepakat presiden mendatang adalah Barack Obama.
Namun Hillary Clinton yang diandalkan oleh zionisme internasional harus mendapat gantinya sebagai Menlu AS.

Pasca Pilpres,konflik di level elit tinggi Amerika tidak berhenti.Lobi Israel tidak akan memberikan peluang kepada Obama dan orang di belakangnya dari elit militer AS untuk memilih kandidat mereka yang dituding memiliki gaya pemikiran anti Israel.
Konfrontasi dingin di internal elit AS semakin panas bersamaan dengan meningkatnya program nuklir Iran.
Pihak poros militer Amerika menuding Israel bersama penggembalanya dari organisasi-organsasi zionis internasional berusaha menyulut perang langsung antara Amerika dan Iran.Militer manapun yang berakal dan berfikir logis akan menyadari bahwa perang semacam ini akan mengakibat kondisi yang berada di luar kendali dan akan menyulut perang besar di kawasan bahkan menjadi perang internasional.

Pertanyaan penting ; kenapa elit Israel yang hegemoni sekarang,terutama gerakan zionisme internasional membutuhkan perang antara Iran dan Amerika yang bisa menyebabkan akibat sangat buruk,bahkan bagi bangsa yahudi sendiri?

Masalahnya sangat krusial hingga Zbigniew Brzezinsk yang terkenal itu terpaksa mengumumkan bahwa jika pesawat tempur Israel menggempur Iran,maka Amerika akan terpaksa menghalanginya di atas udara Irak agar Israel kembali ke pangkalan mereka.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah,Badan Intelijen Amerika merilis prediksinya yang meragukan peluang Israel bisa bertahan hingga tahun 2025.

Setelah itu jenderal David Petraeus sebagai panglima pasukan angkatan darat Pusat Amerika mengeluarkan statemen resmi soal prediksi ini dan menyusul komandan pasukan Amerika di Afganistan.Statemen ini menjadi pertanda meningkatnya ketegangan dalam hubungan militer Amerika dan lobi loyalis Israel.

Di balik format diplomasi realita,tersembunyi pesan tegas kepada elit Israel bahwa politik Israel akan menciptakan masalah-masalah baru bagi Amerika di dunia Islam.
Amerika akan membayar harga ketidaklogisan langkah Israel dengan darah pasukan Amerika bahkan kerugian dana yang amat besar serta melemahkan sikapnya di Timteng.
Ini terjadi pada saat kemampuan politik dan ekonomi Amerika di seluruh dunia menurun dan Cina berubah menjadi penantang serius bagi strategi Washington.

Berbeda dengan sikap Amerika dan Eropa,mayoritas elit Israel sekarang ini tidak ingin kesepakatan hakiki dengan Palestina.Mereka tidak akan pernah sepakat dalam kondisi apapun dengan berdirinya negara Palestina merdeka.
Negara Israel saat ini berdiri di atas prinsip yang tidak mungkin hidup (bertahan) kecuali dalam kondisi “tidak perang dan tidak damai”, dan Israel tidak akan melepaskan wilayah jajahannya.

Kesimpulannya,Israel tidak akan mampu (tidak sudi) masuk (berbaur) dalam rezim kawasan Timteng.Padahal sejarah membutikan bahwa negara-negara yang tidak mampu membaur di kawasan sekitar (misalnya imperium kaum Salib) pasti akan hilang dari peta dunia.

Konfrontasi antara poros militer Amerika dan Lobi loyalis Israel menyebabkan semakin tajamnya perbedaan di internal gerakan zionisme internasional. Kedua poros ini berada dalam Israel sendiri.

Pertama ; poros “zionis nasionalis” pendukung fanatik tanpa syarat kepada Israel sebagai negara yahudi kebangsaan,apapun harga dan risikonya.Mereka saat ini masih menguasai internal gerakan zionisme internasional,namun sikap-sikap mereka banyak mengalami kemunduran secara bertahap.
Ada banyak faktor di antaranya karena daya tarik image Israel sebagai negeri bangsa yahudis seluruh dunia sudah terkoyak dengan keras. Antara masyarakat Israel dan elit sendiri terurai.
Tidak rahasia,runtuhnya moral politik dan sosial di kalangan Israel sudah menjadi fenomena seperti gunung es terutama sejak 20 tahun terakhir.Sebagai contoh Menlu Israel Avigdor Lieberman dicurigai melakukan korupsi, skandal cuci uang dan lain-lain.
Sudah bukan asing bahwa jumlah yahudi yang eksodus ke luar negeri lebih banyak di banding eksodus yang datang ke “tanah yang dijanjikan”.

Poros kedua ; di gerakan zionisme internasional yang dikenal dengan imperialisme zionisme yang berkeyakinan bahwa masa depan zionisme bukanlah di Israel namun masa depan ada pada koalisi strategi dengan salah satu sentra kekuatan dunia.
Karenanya,mereka menganggap bahwa tidak wajib mengorbankan masa depan masyarakat yahudi dan modal yahudi di Amerika untuk Israel,tapi juga bukan Cina atau Eropa karena sejumlah sebab, yang bisa menjadi koalisi jangka panjang bagi zionisme internasional. Maka yang tersisa hanya dua pilihan : Amerika atau Rusia.
Tidak spontan ketika Netanyahu,Lieberman dan pimpinan-pimpinan organisasi zionisme Rusia bertemu dan berbicara secara intens soal koalisi strategi jangka panjang antara Israel dan Rusia.

Sejarah Israel secara formal saat ini secara obyektif harus dikatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan menuju kehancuran dan redup.
Masalahnya bukan karena pasukan Arab yang secara mengagetkan menguasai wilayah yang dijajah Israel atau karena sebagian kelompok ‘ekstrim’ Palestina mampu secara mendadak melumpuhkan kehidupan ekonomi dan politik secara utuh di negara yahudi.Ini tidak akan terjadi.

Israel adalah negara boneka oleh kekuatan asing untuk menyelesaikan sejumlah masalah dan problema.Tugas Israel sebagai negara boneka ini tidak lagi mampu dijalankan.Sehingga Israel tidak lagi dibutuhkan

Oleh : Dr. Shamel Sultanov (Ketua Pusat Kajian Strategi Rusia dan Dunia Islam)
[Dimuat di harian Zavtara Rusia, edisi 29 Juni 2011. Sumber: InfoPalestina] 

SEBAB ISRAEL BERPERANG MELAWAN PALESTINA

Semua itu bisa di jelaskan kalau kamu tahu sejarah Kaum Yahudi dan sejarah berdirinya,konflik ini adalah konflik berkepanjangan y telah berlangsung selam 60 tahun lebih.Di tilik dari awal mula penyebab konflik, intinya adalah perebutan wilayah Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

Israel adalah negara yg didirikan untuk kaum Yahudi.Kaum Yahudi adalah kaum yang tidak memiliki tanah air dan tersebar d seluruh penjuru dunia.Karena kasus Holocoust y dialami kaum yahudi oleh Nazi Jerman, diputuskan memberikan tempat bagi kaum yahudi untuk bertempat tinggal.

Setelah melalui proses yang amat panjang akhirnya pada 1948, kaum Yahudi memproklamirkan berdirinya negara Israel. Dengan kemerdekaan ini, cita-cita orang orang Yahudi yang tersebar di berbagai belahan dunia untuk mendirikan negara sendiri, tercapai. Oleh Inggris mereka ditawarkan untuk memilih kawasan ARGENTINA, UGANDA, atau PALESTINA untuk ditempati tapi mereka lebih memilih Palestina.
Sejak awal Israel sudah tidak diterima kehadirannya di Palestina, bahkan di daerah mana pun mereka berada. Karena merasa memiliki keterikatan historis dengan Palestina, akhirnya mereka berbondong2 datang ke Palestina.

mengapa Palestina? sebenarnya konflik ini sangat berkaitan dgn unsur Agama, para Yahudi, sangat ingin mengambil atau menempati Bukit Zion dan sekitarnya (daerah palestin, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerussalem timur) yg dikeramatkan dan d percaya oleh mereka bahwa tempat itu tempat suci tuhan mereka.

Dgn datangannya bangsa Yahudi ke Palestina scr besar2an,Mulailah terjadi perampasan tanah milik penduduk Palestina oleh pendatang Yahudi.
Pada masa inilah, perlawanan sporadis bangsa Palestina mulai merebak.Berdasarkan perjanjian Sykes Picot tahun 1915 yang secara rahasia dan sepihak telah menempatkan Palestina berada di bawah kekuasaan Inggris. Dengan berlakunya sistem mandat atas Palestina, Inggris membuka pintu lebar-lebar untuk para imigran Yahudi dan hal ini memancing protes keras bangsa Palestina.

Aksi Inggris selanjutnya memberikan persetujuannya melalui Deklarasi Balfour pada tahun 1917 agar Yahudi mempunyai tempat tinggal di Palestina.
Pada tahun 1947 mandat Inggris atas Palestina berakhir dan PBB mengambil alih kekuasaan. Resolusi DK PBB No. 181 (II) tanggal 29 November 1947 membagi Palestina menjadi tiga bagian. Hal ini mendapat protes keras dari penduduk Palestina. Mereka menggelar demonstrasi besar-besaran menentang kebijakan PBB ini. Lain halnya yang dilakukan dengan bangsa Yahudi. Dengan suka cita mereka mengadakan perayaan atas kemenangan besar ini. Bantuan dari beberapa negara Arab dalam bentuk persenjataan perang mengalir ke Palestina.

Apa yang dilakukan Yahudi dalam merebut Palestina tidaklah terlepas dari dukungan Inggris dan Amerika. Berkat dua negara besar inilah akhirnya Yahudi dapat menduduki Palestina secara paksa walaupun proses yang harus dilalui begitu panjang dan sulit. Sejak 1918 hingga 1948, sekitar 600.000 orang Yahudi diperbolehkan menempati wilayah Palestina.
Tahun 1956, Gurun Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel, setelah gerakan Islam di kawasan Arab dipukul dan Abdul Qadir Audah, Muhammad Firgholi, dan Yusuf Thol’at yang terlibat langsung dalam peperangan dengan Yahudi di Palestina dihukum mati oleh rezim Mesir. Dan pada tahun 1967, semua kawasan Palestina jatuh ke tangan Israel. Peristiwa itu terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan Islam dan hukuman gantung terhadap Sayyid Qutb yang amat ditakuti kaum Yahudi. Tahun 1977, terjadi serangan terhadap Libanon dan perjanjian Camp David yang disponsori oleh mendiang Anwar Sadat dari Mesir.

Akhirnya, terbentuklah HAMAS sebagai bentuk organisasi dari rakyat palestina yang ingin melepaskan wilayahnya dari kependudukan Israel dengan garis keras (mata d balas mata).
Jadi, pendek kata, Israel menyerang palestina untuk memperluas wilayahnya dan mendapatkan wilayah2 y d inginkannya, termasuk Jalur Gaza.Dengan alasan rohani (mengambil kembali daerah2 suci mrk) mereka menghalalkan segala cara biarpun harus membunuh orang2 tdk bersalah.

Padahal, Yerussalem pun adalah kota suci bagi 3 agama, yakni Islam, Kristen dan Yahudi.Oleh para elite yahudi israel, kota suci ini dijadikan bagian dari negaranya.
Padahal menurut PBB kota ini adalah Kota International karena memiliki kepentingan thdp beberapa agama.
Saat ini, bila kita ingin mengunjungi Yerusalem, sangat sulit karena d jaga ketat oleh Israel yg Merasa memilikinya.


dari berbagai sumber

ASAL MULA BANGSA YAHUDI & PALESTINA

Asal Mula Bangsa Yahudi & Palestina I

SEJARAH bangsa Israel bermula dari hijrahnya Nabi Ibrahim pada tahun 1900 SM bersama pengikutinya dari Babilonia yang menghindari tekanan dari penguasa zalim Namruz. Orang-orang ini disebut dengan sebutan Ibrani yang berarti orang yang menyeberang. Pemilihan nama ini muncul karena saat Nabi Ibrahim hijrah dari Babilon ke Kan’an (Palestina) harus melintasi sungai Eufrat. Sejak saat itu kelompok muhajirin dan keturunannya menjadi suatu bangsa yang dinamai bangsa Ibrani.

Sedangkan bangsa Kan’an berasal dari jazirah Arab pada tahun 2500 SM. Mereka kemudian membangun sekitar 200 kota dan desa di sana seperti Pisan, Alqolan, Aka, Haifa, al Khalil, Usud, Bi’ru Alsaba’ dan Betlehem. Mayoritas penduduk Palestina sekarang khususnya di wilayah pedesan merupakan turunan dari kabilah bangsa Kan’an, Umuriyah dan Filistin.

Nama Palestina sendiri diambil dari salah satu nama bangsa pelaut yang bermukum di pesisir dan berasimilasi dengan bangsa Kan’an. Bangsa Filistin kemungkinan datang dari daerah barat Asia kecil dan wilayah laut Ijah sekitar abad ke 12 SM.

Setelah Nabi Ibrahim wafat, kepemimpinan bangsa Ibrani selanjutnya diteruskan oleh Nabi Ishak, putranya. Selanjutnya Nabi Ishak digantikan oleh putranya Nabi Ya’kub. Nabi Ya’kub mempunyai gelar kehormatan yang disebut Israel, artinya hamba Allah yang amat taat. Beliau mempunyai 12 putera yaitu Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf dan Bunyamin.

Anak cucu Ya’kub inilah yang kemudian dikenal sebagai Bani Israel atau anak cucu Israel. Di antara seluruh putera Ya’kub, yang paling banyak keturunan adalah Yahuda, maka bangsa Bani Israel pun dibangsakan kepada Yahuda dengan sebutan Yahudi.

Ketika Nabi Yusuf menjadi pejabat di pemerintahan Firaun, semua anak cucu Ya’kub kemudian hijrah ke Mesir. Di sana mereka diperlakukan dengan baik oleh Pharao atau Firaun zaman itu. Namun berabad-abad kemudian muncullah Firaun yang tidak suka pada mereka, namanya Thotmosis. Karena kekhawatirannya terhadap perkembangan bangsa Israel dan juga tidak suka pada aga tauhid yang dianuntnya, menyebabkan kedengkian dan menjadikan Bani Israel sebagai budak.

Pada abad ke 13 SM Allah kemudian mengutus Musa dan Harun untuk membebaskan Bani Israel dan mengajak Firaun untuk bertauhid. Tetapi Firaun menolak dan semakin menindas bangsa Israel hingga akhirnya Musa mengajak mereka kembali hijrah ke Kan’an. Firaun mencoba mencegah peristiwa hijrah tersebut, namun akhirnya ia tenggelam di Laut Merah. Sedangkan Bani Israel selamat mendarat di gurun Sinai.

Dari Sinai mereka melanjutkan perjalanan melewati padang Syur yang tandus. Kemudian ke Sana, Mara, Elim dan Thursina. Di sinilah watak Bani Israel mulai terlihat, mereka menggerutu dan mengomel sepanjang perjalanan. Mereka juga menyesali Musa dan Harun yang telah membawa mereka hijrah dari Mesir. Kendati demikian Allah tetap memberikan kemudahan bagi Bani Israel, saat mereka berjalan di padang tandus ada gumpalan awan yang menaungi mereka. Begitu juga saat mereka lapar Allah menurunkan manna-salwa sebagai makanan.

Di perjalanan perlahan-lahan kebodohan Bani Israel mulai terkuak. Saat mereka berjumpa dengan orang Assiria dan Kan’an yang menyembah berhala, mereka meminta agar Nabi Musa membuat patung untuk mereka sembah. Di gurun Sin, mereka kembali mengomel karena kehausan. Allah kemudian memerintahkan agar Musa ke lereng gunung Horeb dan memukul batu gunung sehingga keluar 12 mata air.

Di Thursina, Musa dan Bani Israel mendirikan perkampungan. Setelah itu Nabi Musa pergi ke bukit Thursina selama 40 hari untuk mendapatkan wahyu dari Allah berupa Taurat. Kepergian Musa ternyata dimanfaatkan oleh seorang pengikuti bernama Samiri, yang mengajak Bani Israel menyembah patung anak sapi.

Setelah Musa kembali dari Thursina, ia mengajak seluruh Bani Israil untuk beriman pada Taurat. Namun mereka malah ragu dan ingkar sebagaimana yang tercantum dalam QS. Al-baqarah ayat 55) yang bunyinya ”Wahai Musa, kami tidak akan pernah percaya kepadamu, kecuali kami bisa melihat Allah secara langsung dengan jelas..”. Begitu juga saat mereka diajak berjihad memasuki Kan’an (Palestina) mereka menolak dengan tidak sopan, peristiwa ini juga tercantum dalam QS. Al-Maidah, 5: 24 “Hai Musa, kami sampai kapan pun tidak akan memasukinya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, Sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja”.

Sebelum sampai di Kan’an Harun wafat, tugas beliau sebagai Imam Bani Israel diserahkan Musa kepada Eliazar putera Harun. Tak lama kemudian Musa wafat, ia berwasiat kepada Bani Israel agar meneruskan cita-cita memasuki negeri Palestina (Kan’an)

Asal Mula Bangsa Yahudi & Palestina II


SETELAH Nabi Musa wafat kepemimpinan diserahkan kepada Eliazar, putera Harun. Sebelumnya Musa berwasiat agar Bani Israel meneruskan cita-cita memasuki negeri Palestina atau Kan’an. Kepemimpinan Elizar kemudian digantikan oleh Yusya. Yusla lah yang kemudian menggerakkan Bani Israel keluar dari gurun Sinai untuk memerangi bangsa Kan’an dan Filistin yang menyembah berhala.

Setelah Bani Israel berhasil memenangi peperangan tersebut, negeri itu kemudian dibagi menjadi 12 wilayah. Raja mereka yang pertama adalah Thalut yang memerintah antara tahun 1042-1012 SM. Selanjutnya Dawud yang memerintah sekitar 40 tahun (1012-972 SM). Dawud kemudian diganti anaknya Sulaiman yang memerintah selama lebih kurang 40 tahun (972-937 SM. Pada masa pemerintahan Sulaiman inilah didirikan Haikal (Baitul Maqdis) di atas bukit Moria (Sion/Zion).

Pengaruh kerajaan Sulaiman pada masa itu sangat luas, meliputi daerah pinggiran sungai Eufrat sampai ke laut Merah. Kebesaran zaman Sulaiman inilah yang diimpikan orang Israel saat ini dengan melakukan gerakan Zionisme. Sengketa dan perpecahan mulai timbul setelah Sulaiman wafat. Di mana golongan Yahuda dan Benyamin memilih Rahbeam (anak Sulaiman) untuk menggantikan ayahnya sebagai raja.

Sementara 10 golongan yang lain memilih Yerobeam dari turunan suku Efraim. Karena tidak ada titik temu, kerajaan Israel akhirnya terpecah dua. Golongan Yahuda membentuk kerajaan sendiri yang dinamai Yahuda, berpusat di Yerusalem dengan rajanya Rahbeam.

Walaupun kerajaan Yahuda kecil dari kerajaan Israel, namun mereka memiliki beberapa kelebihan seperti menguasai Palestina sebagai ibu kota pusaka raja Dawud. Baitul Maqdis berada di daerah mereka. Begitu juga dengan Tabut, tempat tersimpannya Taurat Musa yang berada di wilayah mereka.

Kelebihan tersebut rupanya membuat Yerobeam, raja Israel tidak senang. Apalagi pengaruh kekuasaan kerajaan Yahuda tetap mendalam di hati semua rakyat, karena setiap sembahyang mereka tetap menghadap ke Palestina (Baitul Maqdis). Untuk menyainginya Yerobeam membuat patung lembu emas untuk sesembahan rakyat Israel sebagai ganti ibada biasa menyembah Yehoah (Allah) sambil berkiblat ke Baitul Maqdis.

Kehancuran kerajaan Israel dan Yahuda berawal ketika bangsa Assiria pada tahun 721 SM menyerang kerajaan Israel yang berpusat di Samaria. Seluruh negeri mereka hancurkan, ribuan orang Israel mati terbunuh, orang-orang terkemuka ditawan dan dibuang ke Assiria.

Pada tahun 606 SM kerajaan Yahuda mengalami nasib yang sama. Tentara Babilonia di bawah kekuasaan Nebukadnezar menyerang Palestina. Kota Palestina dihancurkan, ribuan orang terbunuh, selebihnya dijadikan budak. Sebagian lagi meloloskan ke tanah Arab, tepatnya di Yatsrib, sekarang Madinah. Peristiwa ini jauh-jauh hari sudah diperingatkan Nabi Musa, jika mereka menyimpang dari Taurat mereka akan mendapat hukuman dari Allah.

Peristiwa duka ini sudah diperingatkan Musa kepada Bani Israel sebelum beliau wafat, bahwa jika mereka menyimpang dari Taurat mereka akan mendapatkan hukuman dari Allah (wasiat ini tertera dalam Kitab Ulangan: XXVIII; 15, 21, 25, 26).

Setelah 70 tahun bangsa Yahudi jadi budak di Babilonia, mereka kemudian diperobelehkan kembali ke Palestina pada tahun 539 SM. Saat itu Babilonia telah ditaklukkan oleh Persia di bawah kekuasaan Cirus. Tetapi akibat musnahnya Yaurat dan pembuangan selama 70 tahun telah mengubah pandangan hidup bangsa Yahudi, mereka kehilangan pedoman.

Tahun 330 SM, Alexander Agung dari Macedonia (Yunani) mengalahkan Raja Persia, Darius III. Bangsa Yahudi pun berganti tuan. Tahun 301 SM negeri jajahan Yunani sebagian dapat direbut Mesir, salah satunya adalah Palestina. Tahun 199 SM Assiria merebut Palestina dari Mesir dan menguasainya selama 50 tahun sampai tahun 142 SM. Di tahun inilah bangsa Yahudi berhasil merebut kemerdekaan di tangan Assiria. Tak sampai seabad, tahun 63 SM mereka telah jatuh menjadi jajahan bangsa Romawi.

Pada masa penjajahan Romawi inilah Allah mengutus Nabi Isa. Allah mengutus Nabi isa untuk mengajak Bani Israel agar berpegang teguh pada ajaran Musa diingkari dengan penuh kedengkian. Tahun 33 SM diadakan perayaan Paskah tahunan di Bait Allah (Batul Maqdis), sebagai perayaan selamatnya bangsa Israel dari penindasan Firaun. Namun perayaan tersebut berubah menjadi pesta perniagaan yang diwarnai dengan perjudian. Bahkan di pintu gerbang Bait Allah diberi patung Garuda sebagai lambang kebesaran kekaisaran Romawi.

Hal ini membuat Nabi Isa dan pengikutnya menyerbu Bait Allah. Kerusuhan itu menimbulkan kemarahan penguasa Romawi. Romawi kemudian mencoba untuk menangkap Nabi Isa dan pengikutnya. Tetapi mereka telah menyingkir dan bersembunyi di bukit Gesmani. Pada saat itu orang Yahudi menyebarkan isu bahwa Isa akan melakukan pemberontakan terhadap Romawi dan mengangkat dirinya sebagai Raja Yahudi. Darisinilah awal mulai terjadinya penangkapan Isa dan terjadilah peristiwa penyaliban Isa yang kontroversial.

Pada tahun 70 M, Bani Israel pernah mencoba memberontak pada Romawi tapi tidak berhasil. Komandan militer Romawi, Titus, berhasil mematahkan pemberontakan tersebut. Tahun 132-135 M mereka kembali memberontak dan lagi-lagi gagal. Julius Cyprus, pemimpin Romawi akhirnya memporak-porandakan Yerusalem.

Di atas puing kota ini, Kaisar Romawi, Hendrian I membangun kota baru yang dinamakan Elia Capitolina yang kemudian dikenal dengan nama Elya. Bangsa Yahudi dilarang memasuki kota Yerusalem selama 200 tahun kemudian. Jumlah populasi mereka pun sangat jarang di sepanjang 18 abad berikutnya. Sementara penduduk pribumi dari keturunan Kan’an yang berasimilasi dengan kabilah Arab tetap langgeng di sana.

Romawi menguasai Palestina sampai tahun 640 M hingga datangnya Islam. Kota Yerusalem kemudian diserahkan secara resmi pada Khalifah Umar bin Khattab tanpa peperangan. Di bawah pemerintah Islam seluruh rakyat diperlakukan dengan adil dan diberi kebebasan beribadah sesuai agama masing-masing. Saat itu Yahudi, Nasrani dan Islam hidup rukun dan berdampingan.

dari berbagai sumber. semoga bermanfaat.

JADILAH PELITA

Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita. 
Orang buta itu terbahak berkata: “Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok.”
Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu.”
Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta.

Dalam kagetnya, ia mengomel, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!”
Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.
Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta.
Kali ini si buta bertambah marah, “Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!”
Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!”
Si buta tertegun..
Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, “Oh, maaf, sayalah yang ‘buta’, saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta.”
Si buta tersipu menjawab, “Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya.”
Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.

Dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta itu.
Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, “Maaf, apakah pelita saya padam?”
Penabraknya menjawab, “Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama.” Senyap sejenak.
Secara berbarengan mereka bertanya, “Apakah Anda orang buta?”
Secara serempak pun mereka menjawab, “Iya.,” sembari meledak dalam tawa.
Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.
Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta.
Timbul pikiran dalam benak orang ini, “Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka.”

Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).

Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan “pulang”, ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.

Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang kurang kesadaran, yang kurang peduli. Kadang, mereka memilih untuk “membuta” walaupun mereka bisa melihat.
Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita.

Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.
Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.

Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.

Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri dan orang - orang di sekitar kita.
Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.
Bila mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. Jika telinga tanpa penghalang, hasilnya adalah pendengaran. Hidung yang tanpa penghalang membuahkan penciuman. Pikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.

MYTHOMANIA, PENYAKIT SUKA BERBOHONG

Iseng-iseng cari permasalahan teman adik saya, yang kerjaannya hanya berbohong dan membesar-besarkan apa saja yang di katakannya.. ternyata Suka Berbohong pun merupakan penyakit.. jadi siapa di antara kalian yang terkena penyakit tersebut dan tanpa kalian sadari? yuk kita lihat penjelasan dari Sang Alkemis.

 Kenapa manusia berbohong? Karena mereka menganggap bisa hidup langgeng (bisa tertolong, lepas dari masalah) dan mendapat keberuntungan dengan kebohongan dan penipuan. Kadang-kadang dengan berbohong masalah mereka tertolong untuk sesaat. sampai hidup selanjutnya tidak bisa dilepaskan lagi, itu menjadi suatu hal yang menjadi kebiasaan, membentuk karakter. Jadi bohong bisa dimengerti, meskipun bukan sesuatu yang bisa dimaafkan atau dilupakan begitu saja. di dalam hal bohong-berbohong, perasaan ketakutan dan kekalutan diri yang sesungguhnya tertutupi. Karena itu, berbohong berarti menutupi hal yang sebenarnya. Hal itu untuk sementara waktu memang bisa dijadikan pegangan batin untuk mendapat ketenangan.

Berbohong sepertinya sudah "mendarah daging" dalam diri kita. Coba kita telaah, apa benar dalam hidup ini kita belum pernah berbohong? Orang yang paling jujur saja, ada kemungkinan pernah berbohong, ya paling tidak berbohong kecil-kecilan. Bisa juga kepada orang lain ada kemungkinan dia belum pernah berbohong.

Bagaimana dengan diri sendiri? Sering dalam hidup ini kita membohongi diri sendiri, banyak hasil yang bisa dilihat dari sikap membohongi diri. Mulai dari yang biasa-biasa saja, sampai yang paling gawat! Ada orang yang berusaha hidup dengan membohongi diri sampai harus menjadi penderita macam-macam penyakit, karena berbohong. Sesungguhnya bagi batin si pelaku juga bukan hal yang menyenangkan, banyak rasa bersalah yang dirasakan dalam batin-nya.

Itulah yang menimbulkan berbagai keluhan mulai dari ketegangan saraf yang menjadi penyebab sakit kepala, sampai kepada pengerasan pembuluh darah yang berakibat penyumbatan, terus berlanjut menjadi gagal jantung dan stroke, dan penyakit menahun yang lain, seperti kanker. Bahkan, banyak orang terkenal yang berusaha membohongi dirinya di balik ketenaran dan harta, sampai harus menelan obat sampai overdosis untuk bunuh diri karena dibohongi terus-menerus. hal pertama yang di alami si penderita saat mulai berbohong adalah akan mengalami yang namanya merasa bersalah, gelisah, gemetar, badan keringat dingin, ketakutan akan ketahuan. dan bila ketahuan si penderita akan merasa seperti kena setrum dan membuat badannya menjadi Lemes. akan tetapi bila sudah terbiasa memulai berbohong, maka selanjutnya dia tidak akan merasa bersalah atau malu atau sakit secara fisik, bahkan bila sudah ketahuan sekali-pun!!!

Mythomania. istilah ini pertama kali diperkenalkan pada thn 1905 oleh seorang psikiater bernama ferdinand dupré. mythomania adalah kecenderungan berbohong yang dimaksudkan bukan untuk menipu/mengelabuhi orang lain, tetapi justru untuk membantu dirinya sendiri mempercayai/meyakini kebohongannya sendiri. berbeda dengan seorang pembohong biasa yang sadar bahwa ia tengah berbohong dan mampu membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan, seorang mythomaniac tiddk sepenuhnya menyadari bahwa ia sedang berbohong. ia tidak mampu membedakan antara ‘kenyataan’ yg berasal dari imaginasinya dan kenyataan yang sebenarnya. kebohongan-kebohongan yang dilakukan olehnya cenderung ‘di luar ‘ kesadaran, yang artinya adalah dia tidak tahu/tidak sadar bahwa orang lain akan merasa terganggu dengan kebohongannya, karena yang terpenting baginya adalah dirinya mendapat pengakuan oleh sekelilingnya, pengakuan terhadap ‘kenyataan’ yang ingin ia wujudkan demi melarikan dirinya dari kenyataan sebenarnya yang tidak mau ia terima, dengan tanpa rasa menderita. salah satu penyebab mythomania adalah kegagalan-kegagalan dalam kehidupannya, bisa jadi berupa kegagalan dalam hal studi, masalah keluarga, kisah-kisah sentimental, bahkan kegagalan dalam hal pekerjaan (namun jangan keliru, pada saat ia mendapati orang lain mulai meragukan apa yang ia percaya, ia menjadi sadar telah berbohong- detilnya akan dibahas di bawah). pendeknya, ia ingin melarikan diri dari semua image tentang dirinya sendiri. jadi, semakin orang lain mempercayai kebohongannya, semakin ia terbantu untuk lepas dari image nyata tentang dirinya yang sulit ia terima itu.

Seorang pembohong biasa pada umumnya memiliki alasan lumrah dan masuk akal ketika berbohong, seperti dengan tujuan bercanda, atau demi kebaikan atau pun demi menyelematkan seseorang. karena kebohongannya ia lakukan hanya terkadang saja yg artinya ia tidak terbiasa berbohong, biasanya ia akan terlihat kikuk dan canggung. tidak demikian dengan mythomaniac. mythomaniac memiliki pesona yang mampu memanipulasi orang lain, ia pandai menemukan kalimat dan sikap yang tepat dengan tujuan supaya dicintai, demi mencapai tujuannya.

Pada saat seorang mythomaniac telah berhasil menjerat kita, sedikit demi sedikit kebohongannya merusak dan mengganggu sistem kepercayaan dan keyakinan diri kita. bahkan rasa percaya kita yg paling kokoh pun akan guncang dan kita mulai percaya pada ‘image’ baru yang dia buat, serta perlahan kita meninggalkan kenyataan yang sesungguhnya mengenai si mythomaniac tersebut. ketika kita mulai sadar akan kebohongannya, pada awalnya ia akan mengelak, kadang disertai dengan kemarahan, kemudian ia akan memanipulasi lagi dari awal dengan tetap pada kebohongan yang sama. tetapi jika hal ini mulai ia rasakan berat, maka ia akan ‘mengkoreksi’ kebohongannya dg cara berbelit dan berputar-putar dengan cerita yg baru, dengan tanpa meninggalkan kebohongan awalnya ( istilah sekarang ‘ngeles’). semakin kita mempertanyakan kebohongannya, semakin banyak kebohongan yang ia ciptakan karena pada titik ini, ia sadar telah berbohong, dan seorang mythomaniac yg sadar telah berbohong akan semakin lepas kendali, seperti sudah sekilas diungkapkan di paragraf kedua di atas.

Mythomaniac sendiri sebenarnya adalah korban. ia korban dari ketidakbahagiaan dalam hidupnya dan korban dari penderitaan yang terlalu terus menerus. ia tdk mampu mengekspresikan keaslian dirinya sehingga selalu ingin bersembunyi di balik topeng. jika anda menjumpai seorang mythomaniac, jalan terbaik adalah menghindar darinya. namun jika anda ingin menolongnya, jangan berusaha mencari alasan yang masuk akal, atau mencoba menemukan jawaban dari tindakan-tindakan kebohongannya karena itu membuang-buang waktu saja. berusaha mengerti mengapa ia berbohong adalah sia-sia saja karena jiwanya merupakan sebuah labirin di mana ia hanya berputar-putar saja disitu tanpa ada jalan keluar. yang bisa anda lakukan adalah meyakinkannya untuk menyembuhkan dirinya sendiri. setelah itu, semua kembali kepada si mythomaniac itu sendiri. hanya dia yg bisa menolong dirinya sendiri. ia harus menyadari permasalahannya, mengakuinya dan harus memiliki keingininan yg kuat utk menyembuhkan dirinya. menemui seorang psikiater adalah merupakan salah satu ciri-ciri bahwa ia ingin menolong dirinya. (Dikutip dari salah satu blog bernama fitalexi).

Teringat sebuah kutipan:" Kejujuran yang membuat-ku terhina, itu lebih aku cintai daripada kebohongan yang membuat-ku terhormat". "Kejujuran akan menyelamatkanmu meskipun kamu menyembunyikannya, dan kebohongan akan menjerumuskan-mu, meskipun kamu menyembunyikannya".

Dan kutipan kLasik yang sering kita dengar mengtakan:"Jika seorang pembohong terkenal akan kebohongannya, maka dia tidak akan dipercaya dalam hal apapun meskipun dia berkata jujur".

Jika orang terlalu sering berbohong, tetapi tidak merasa efek negatif dengan kesehatan psikis (merasa bersalah, menyadari telah berbohong), orang tersebut bisa digolongkan dengan sebutan psikopat. Hal itu banyak diderita oleh pebisnis, karena banyak orang berbisnis dengan menghalalkan segala cara untuk mempertahankan perusahaan dan harga diri mereka.

Di Amerika pernah dilakukan penelitian mengenai berbohng oleh para ahli jiwa. Para tersangka yang sudah lulus dari mesin pendeteksi kebohongan diteliti dengan memperhatikan gerak (bahasa) tubuh orang tersebut. Dari situ disimpulkan bahwa seseorang kala berbohong, akan lebih banyak mendongakkan dagunya ke satu arah, yang paling sering terjadi hampir seluruh peserta yang diteliti, mendongakkan dagunya ke arah kanan.

Ciri lain mereka mengesekkan jarinya ke cuping hidung atau atas bibir di bawah hidung secara terus menerus karena menurut penelitian, seseorang kala berbohong, aliran darahnya akan lebih cepat mengalir dan pembuluh darah membuat ujung-ujung saraf di cuping hidung atau atas bibir lebih teraktifkan, sehingga terasa gatal.

Bagi orang yang tidak biasa berbohong, bila suatu waktu dia terpaksa melakukannya, tentu ada satu bahasa tubuh yang ketara. Yaitu dia lebih sering mengerakkan badannya, seolah terasa pegal dan sedikit gemetar sampai gemetar yang disertai tergagap.

Berbohong berarti melawan "bahasa kalbu" sebagai bisikan dari hati nurani.

hati nurani adalah sebuah "alat" yang menyebabkan Anda bisa berhubungan dengan semua daya dan merupakan penghubung antara pikiran dan intelegensi abadi diri Anda. (Dikopi dari blog Lianny Hendranata)

Semoga bermanfaat!!!

AKIBAT BERBOHONG BAGI KESEHATAN

Berbohong merupakan senjata terakhir manakala seseorang terjebak pada situasi yang tak memungkinkan untuk berkata sebenarnya. Setelah melakukan satu kali kebohongan, mau tak mau ia harus berbohong kedua dan mungkin seterusnya untuk menutupi kebohongan pertama.

Sementara mereka yang berbohong ini sama seperti menyembunyikan sesuatu. Sadar atau tidak mereka menyimpan rasa bersalah yang harus ia tampung sendiri. Hal ini sama dengan menyimpan bom dalam tubuh karena baik berbohong, menyembunyikan fakta atau menyimpan rasa bersalah membuat tubuh mengeluarkan hormon stres yang menyebabkan denyut jantung berdetak lebih kencang, nafas meningkat, pencernaan melambat, dan hipersensitif pada saraf dan otot, hal ini seperti yang dikatakan oleh MD Saundra Dalton-Smith, penulis Set Free to Live Free: Breaking Through the 7 Lies Women Tell Themselves.

Dalam jangka waktu lama, berbohong dapat menyebabkan meningkatnya resiko penyakit jantung koroner, stroke, Kanker, diabetes, dan gagal jantung. Dr Smith dalam Bettyconfidential menyatakan meningkatnya tekanan darah dalam hati menjadikan beberapa penyakit berbahaya muncul.

Pada November 2010, Departemen Psikologi Universitas Ghent di Belgia mengadakan penelitian yang akhirnya dimuat dalam jurnal Consciuosness and Cognition, penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kejujuran yang dimiliki seseorang akan mejadi perisai sehingga menyulitkan ia untuk berbohong. Sebaliknya, seseorang yang terbiasa berbohong akan melakukan hal tersebut secara kontinyu dan terus menerus. Semakin lama dan semakin banyak kuantitas Anda berbohong, semakin tinggi resiko penyakit berbahaya bersarang dalam tubuh Anda.

Tidak hanya memperberat kerja jantung dan meningkatkan tekanan darah, berbohong juga mengancam kesehatan jiwa. Ketika berbohong, berarti Anda melawan hati nurani. Belum lagi pertentangan batin yang harus Anda alami ketika berbohong. Tekanan psikologis akan semakin berat jika Anda melakukan kebohongan lain untuk menutupi kebohongan awal, ditambah lagi kekhawatiran tentang seseorang yang akan membongkar kebohongan akan terus menghantui selama Anda belum mengungkapkan yang sebenarnya.

Seperti yang dilansir dalam Sriwijaya Post, Dr Ari F Syam SpPD-kGEH,MMB,FINASIM,FACP, spesialis penyakit dalam FKUI-RSCM menyatakan bahwa selama mempertahankan kebohongan akan membuat gangguan jiwa (Neurosis) baik depresi maupun kecemasan maupun gangguan fisik akibat kejiwaan berupa penyakit psikosomatik. Psikosomatik adalah keluhan nyeri fisik yang jika diperiksa secara klinis tidak ada penyebab atau gangguan fisik yang relevan, namun hal ini diyakini disebabkan oleh kondisi psikososial tertentu pada seseorang. Contohnya sakit maag yang disebabkan oleh stres atau sakit perut yang mendadak muncul dikarenakan cemas karena telah berbohong. Akhirnya dampak kejiwaan juga berimbas kembali kepada kesehatan fisik.

Beberapa orang melegalkan kebohongan untuk kebaikan hingga terbawa arus menjadikan kebohongan sebagai hal yang wajar. Tidak ada salahnya dengan niat melindunginya agar dia tak terluka dengan fakta yang ada, bagaimanapun fakta yang sebenarnya akan terkuak dan cepat atau lambat hal itu juga akan melukai hatinya. Daripada berbohong dengan alasan demikian, sebaiknya menggunakan pemilihan kata yang bagus ketika menyampaikan fakta walaupun tak semua fakta tersebut selalu menyenangkan. Tambahkan penguatan berupa penghiburan agar dia tak terluka hatinya. Hal ini lebih baik daripada Anda berbohong, melukai hatinya serta menimbulkan dampak yang kurang baik bagi jiwa dan raga Anda sendiri.

Dengan melakukan hal tersebut, berarti Anda mengurangi potensi untuk berbohong. Seperti yang telah dijelaskan di awal pembahasan, sekali berbohong akan berbuntut panjang dengan kebohongan yang lain. Karena itu berusahalah untuk jujur dan mengungkapkan segala sesuatu apa adanya. Hal itu lebih bermanfaat bagi orang lain dan diri Anda sendiri, bukan begitu?

isi artikel saya dapatkan dari yahoo answers, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Salam Ramadhan,

Kamis, 10 Juli 2014

KAMI MALU PADA PALESTINA

oh, Palestina
maafkan kami
bukannya melupakan
tetapi kami memang lupa
dan alpa pada kalian
maklumlah kami sedang euforia
dengan Pemilu Raya

oh, Palestina
maafkan kami
bukannya tidak peduli
tetapi kami sedang lupa diri
dan lupa jati diri
maklumlah kami sedang menggilai
kami sibuk dengan Piala Dunia

oh, Palestina
maafkan kami
ternyata kami bangsa miskin
miskin empati, miskin emosi
hanya sedikit orang yang peduli
maklumlah fokus kami terbagi
Piala Dunia dan Pemilu Raya

oh, Palestina
soyogianya kami malu padamu

Bireuen, 10 Juli 2014 mukhlis aminullah

Senin, 07 Juli 2014

MENJARING AIR

menjaring air
apakah yang tersisa
selain semuanya sia-sia
begitupun dengan ibadah kita
khusyuk dan bersahaja
tetapi setiap hari juga
kita memupuk dosa
bukankah menjaring air
adalah perbuatan sia-sia?
syukurlah, Ramadhan telah tiba
mari, mari,..
bersihkan dosa

Jeumpa, 30 Juni 2014 mukhlis aminullah

HUJAN (3)

kemarau panjang akhirnya tersenyum
seperti membasahi muka dengan handuk dingin
amboi, segar nian kotaku
gerimis malam jadikan udara kesejukan
oh ya, terima kasih Dzat Yang Maha Kuasa
atas limpahan awan dan hujan

Bireuen, 07 Juli 2014 mukhlis aminullah