menembus gerimis
berlari
hujan menampar muka
malam kian tenggelam
petir menyetubuhi kabut
rinduku kian basah
dan dingin
berharap kau menungguku
di pintu rumah kita
sambil membawa penyeka
ah, kadang-kadang
rindu juga mandi air hangat
sekedar membasuh gigilku
setelah sekian waktu
kita tak bertemu
rinduku membuncah
menembus gerimis
demi kangenku, demi kamu
Bireuen, 15 Oktober 2014 mukhlis aminullah
kepada: Ummi Fildza