Kamis, 27 November 2014

SETANGKAI BUNGA KOPI

melalui desah hujan
kukirimkan setangkai bunga kopi
pada malam-malam seperti ini
kalian sedang apa?
oh, rindu, dekaplah
agar anak-anakku hangat
dalam pelukan ibunya

Takengon, 27 November 2014 mukhlis aminullah
(kepada anak-anaku)

Minggu, 23 November 2014

SUATU PAGI DI TAKENGON

kepak sayap pagi
mentari indah di tepi danau
petani berangkat ke kebun
memetik kopi
nelayan memberi makan ikan depik
di keramba
rekanan sibuk menulis penawaran
perusahaan fiktif tanpa kantor
pedagang pasar pagi siap menjaja sayur
dan menjual daun kol
sebagian ibu rumah tangga sedang menonton teve
gossip selebriti lalaikan jiwa
ada pengangguran di warung kopi
menanam kentang di atas meja


suatu pagi di takengon
masing-masing dengan lakonnya

Takengon, 20 November 2014 mukhlis aminullah

SUBUH

embun menyambut pagi
membasuh subuh
tubuh-tubuh malas
masih saja mendengkur
meneruskan sisa mimpi


Bireuen, 23 November 2014 mukhlis aminullah