Jumat, 09 Januari 2015

TENTANG SEORANG ANAK FASILITATOR

kepada anakku di rumah yang sunyi
ayah berharap tidak ada pertanyaan
kenapa cuti kali ini agak lama
seperti juga dahulu
pertanyaanmu tidak pernah bisa terjawab
kenapa ayah jarang di rumah
kenapa ayah tidak pernah mengantarmu ke sekolah
kenapa ayah sibuk di lokasi tugas
kenapa ayah tidak hadir saat rapat wali murid
kenapa selalu ibumu yang tanda tangan rapormu
semua pertanyaan tidak pernah terjawab
ayah tahu, nak
sebenarnya itu bukan pertanyaan
lebih tepatnya disebut protes
bahkan bisa disebut ekspresi penyesalanmu
karena ayah sangat jarang bersamamu
ayahmu memang seperti tamu di rumah kita
tetapi itu dahulu, nak
sebelum selembar surat merobek pengabdianku
atau, mungkin saja Allah mendengar protesmu
mungkin saja do'amu terkabul, nak
memang, kali ini cutinya agak lebih lama
ayah sekarang menyadari, nak
saatnya menyempurnakan waktu untukmu


Bireuen, 09 Januari 2014 mukhlis aminullah

Kiranya sajak ini adalah ekspresi tentang anak Fasilitator Masyarakat (PNPM) yang selama ini berjauhan dengan ayahnya. Sy menyadari, sajak ini tidak berlaku kepada sy (karena sy lebih sering bertugas di Kecamatan dekat dengan rumah). Tapi, sy tentu merasakan, apa yang teman-teman rasakan. Dan 2 bulan terakhir sy di Pegasing

ALLAH PEMILIK RAHASIA

segala sesuatu bisa terjadi
di bawah naungan matahari
begitulah ekspresi hatiku kini
meyakinkan diri
bahwa tidak ada yang tak mungkin
semuanya mungkin terjadi
orang sakit di atas pembaringan
dua puluh tahun meratap
untuk kesembuhannya atau dia
meminta Tuhan mencabut nyawanya saja
ternyata keputusan ada padaNya
atau, seseorang sedang sangat sehat
segar rohani dan jasmaninya
tiba-tiba berpulang tanpa sebabnya
oh, begitulah
segala sesuatu bisa terjadi
di bawah naungan matahari
siapa sangka, Aceh bergolak perang
kemudian bisa damai seperti sekarang
dulu lawan sekarang menjadi kawan
dulu saling membenci sekarang berjabat tangan
dulu teman sekarang menjadi lawan
dulu saling memberi sekarang saling kecam
oh, begitulah
segala sesuatu bisa terjadi
di bawah naungan matahari
dunia terus saja meninggalkan kita
dengan segala bentuk rahasia
tidak ada yang tidak mungkin terjadi
kalau sudah dikehendakiNya
Allahu Akbar, Allahu Akbar...


Takengon, 6 Januari 2015 mukhlis aminullah
edisi muhasabah diri