Sabtu, 23 Mei 2015

PSK

seperti mentari senja
di ufuk barat dia menunggu
bulan dan bintang
datang membawa cinta
kemudian petang dan malam
menyatu kian syahdu
setiap tarikan nafasnya
tertulis noda dosa


jelang pagi
mentari pucat pasi
tidak ada lagi cinta
tidak ada lagi lipstik merona
yang ada hanyalah
runtuhnya harga diri
perempuan pendosa
dalam pelukan lelaki hina

Bireuen, 23 Mei 2015 mukhlis aminullah

NASIB ROHINGYA

Rohingya, oh Rohingya
kemanakah mereka harus berlabuh?
ternyata orang-orang pemilik daratan
sangat sombong
dan tidak punya peradaban
bahkan Myanmar memusuhi mereka
Malaysia membiarkan mereka
Thailand membiarkan mereka
Indonesia membiarkan mereka
kita membiarkan mereka terluka
oh,
haruskah mereka mati di lautan
hanya karena mereka Rohingya?
haruskah mereka terusir dari negerinya
hanya karena mereka Rohingya?
haruskah ?
padahal Arakan itu tanah pusaka moyangnya
Arakan adalah warisan mereka
Arakan adalah milik mereka
Myanmar tidak punya hak disana
apalagi mengusir Rohingya

Rohingya, oh Rohingya
nasibmu hidup tanpa negara

Bireuen, 21 Mei 2015 mukhlis aminullah